Alih-alih membatasi akses secara mutlak yang justru dapat menghambat perkembangan kemampuan digital anak, Firman menyarankan agar anak-anak diajarkan dan dibimbing cara menggunakan teknologi secara bijak sesuai dengan tahap tumbuh kembang mereka.
Literasi digital harus menjadi bagian dari pendidikan baik di sekolah maupun di rumah, sehingga anak-anak dan remaja dapat menuai manfaat sekaligus menyikapi risiko dunia digital dengan baik.
Sejalan dengan itu, Andri Yoga Utami, Advocacy Manager di Save The Children Indonesia, menyoroti pentingnya kebijakan perlindungan anak di dunia digital, dengan tetap mempertimbangkan hak anak mendapatkan informasi dan keterampilan digital.
"Anak memiliki hak kebebasan mengakses informasi termasuk di dunia digital, dan hak partisipasi. Namun, di sisi lain anak juga memiliki hak untuk dilindungi, termasuk dari segala risiko keselamatan di dunia digital," ujarnya
Senada dengan Firman, Andri menekankan pentingnya edukasi berbasis keluarga dan sekolah. "Membangun budaya sehat berinternet mulai dari rumah dan sekolah sangat penting dengan melakukan komunikasi interaktif dengan anak, menyepakati peraturan terkait dengan screen time, screen zone, dan screen break," tuturnya.