Kamis 06 Mar 2025 15:49 WIB

Pernyataan Ahmad Dhani Dinilai Seksis dan Rasis

'Perempuan seolah hanya dijadikan mesin produksi anak saja'.

Rep: Fitriyanto/ Red: Qommarria Rostanti
Musisi sekaligus politikus Ahmad Dhani. Pernyataan Ahmad Dhani saat rapat kerja Komisi X bersama PSSI dan Kemenpora terkait pemain naturalisasi dikritik.
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Musisi sekaligus politikus Ahmad Dhani. Pernyataan Ahmad Dhani saat rapat kerja Komisi X bersama PSSI dan Kemenpora terkait pemain naturalisasi dikritik.

AMEERALIFE.COM, JAKARTA -- Pernyataan musisi dan politikus Ahmad Dhani terkait isu naturalisasi pemain sepak bola asing untuk memperkuat tim nasional Indonesia menimbulkan kontroversi. Pernyataan yang disampaikan dalam rapat kerja Komisi X DPR bersama PSSI dan Kemenpora ini menuai kritik dari berbagai pihak, salah satunya dari Komisioner Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan Perempuan, Prof Alimatul Qibtiyah PhD.

Menurutnya, pernyataan Dhani mengandung unsur rasis dan seksis yang patut disesalkan. "Menurut saya, pernyataan tersebut sangat rasis dan seksis. Kenapa? Karena seolah-olah ras tertentu tidak lebih baik dari ras yang lain," kata dia saat berkunjung ke kantor Republika.co.id pada Kamis (6/3/2025).

Baca Juga

Selain itu, Alimatul juga menyinggung aspek seksis dalam pernyataan Dhani. Menurut dia, pernyataan itu seolah melihat perempuan Indonesia sebagai mesin reproduksi anak saja. Selain itu, sepertinya anak tidak punya pilihan selain menjadi pemain sepak bola.

"Sebagai seorang perempuan, saya merasa seolah-olah hanya dijadikan mesin produksi anak saja, objek seksual," kata dia.

Alimatul menekankan pentingnya semua pihak untuk lebih peka dan bertanggung jawab dalam menyampaikan pernyataan publik agar pernyataan serupa tidak muncul lagi. Dia mengimbau pejabat publik, baik itu anggota dewan, pimpinan dewan, hingga partai politik Ahmad Dhani berasal untuk memberikan peningkatan kapasitas.

"Sebagai pejabat publik, kita harus hati-hati dalam menyampaikan kata-kata, jangan sampai merendahkan salah satu jenis kelamin yang bersifat seksis dan juga merendahkan ras tertentu,” ujarnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Ahmad Dhani dari Partai Gerindra menjadi salah satu anggota DPR RI Komisi X yang hadir dalam rapat kerja dengan Menpora dan PSSI dalam membahas usulan tiga pemain naturalisasi untuk Timnas Indonesia. Semua anggota DPR yang hadir menyatakan setuju untuk proses naturalisasi tiga pemain yakni Emil Audero Mulyadi, Joey Pallupessy, dan Dean James. Ketiga pemain ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas Skuad Garuda dalam mengarungi babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.

Dalam rapat yang berlangsung sekitar 90 menit tersebut, semua perwakilan partai mengutarakan dukungan terhadap PSSI pimpinan Erick Thohir untuk bisa mewujudkan impian bisa lolos ke Piala Dunia 2026. Termasuk Ahmad Dhani, pentolan band Dewa 19 ini bahkan memberikan usulan nyeleneh atau Ahmad Dhani menyebutnya usulan yang out of the box.

Sebelum pimpinan sidang membacakan putusan, Ahmad Dhani memberikan masukan agar calon pemain naturalisasi selanjutnya kalau memang akan ada lagi tidak lagi yang berkulit atau ras bule, karena menurutnya kurang sreg untuk dilihat orang bule membela Timnas Indonesia. "Jangan orang bule lagi kedepannya. Kalau bisa yang kulitnya mirip-mirip orang Indonesia, bisa dari Afrika atau mungkin dari Korea," ujar Ahmad Dhani.

Tidak sampai disitu Ahmad Dhani bahkan mengusulkan tidak hanya pemain yang masih aktif yang di naturalisasi untuk menjadi warga negara Indonesia. Tetapi bisa juga mantan pemain sepak bola hebat yang sudah pensiun yang usianya diatas 40 tahun.

"Kalau bisa pemain sepak bola terkenal yang hebat yang sudah pensiun juga di naturalisasi. Dia nanti dicarikan isteri orang Indonesia. Anaknya nanti yang akan kita harapkan jadi pemain Timnas Indonesia hebat di masa depan," ujarnya.

"Apalagi kalau mantan pemain tersebut beragama Islam, dari Afrika atau dari Maroko banyak yang bagus. Nah kalau Islam kan bisa memiliki istri hingga empat orang," ujarnya.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement