AMEERALIFE.COM, TANGERANG -- Jakarta Premium Outlets yang terletak di Alam Sutra resmi menggelar soft opening pada Kamis (6/3/2025). Menghadirkan lebih dari 150 outlet jenama internasional dan lokal termasuk Tulola dan Benang Jarum, Jakarta Premium Outlets diharapkan bisa menjadi ikon perbelanjaan baru di Indonesia.
Presiden Direktur Nusantara Management Indonesia, Jean Marie Pin Harry, mengatakan Jakarta Premium Outlets menawarkan pengalaman berbelanja yang berbeda. Ia pun optimistis Jakarta Premium Outlets mampu mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
"Semua orang suka belanja, saya optimistis banyak yang akan berbelanja di Jakarta Premium Outlets," kata Jean Marie dalam konferensi pers soft opening pada Kamis (6/3/2025).
Berbeda dari Premium Outlets di negara lain, Jakarta Premium Outlets didesain dengan mengusung konsep khas Indonesia. Co-founder and Design Director of PDW Architect M Archica Danisworo selaku arsitek Jakarta Premium Outlets mengatakan desainnya mengadaptasi lingkungan tropis dengan konsep ruang terbuka hijau, sehingga menciptakan pengalaman berbelanja yang menyenangkan.
"Meskipun konsepnya terbuka, tapi pengunjung tidak akan terkena panas atau hujan. Ada banyak pohon yang bisa membuat suasana lebih sejuk," kata dia.
Menurut Archica, Jakarta Premium Outlets juga menjadi bangunan pertama di Tangerang yang mendapat sertifikasi bangunan hijau (green buildings). Salah satu syarat utama yang harus dipenuhi adalah penggunaan bahan baku lokal dalam jumlah besar.
"Adapun penggunaan material untuk Jakarta Premium Outlets kisaran 80 persen. Misalnya ada batu andesit, kayu, dan flora juga semua lokal, jadi memang jumlahnya sangat besar," kata Archica.
Dalam hal keberlanjutan, Jakarta Premium Outlets menerapkan berbagai inovasi ramah lingkungan, termasuk water cycling dan air resapan untuk menampung air hujan. Dengan konsep terbuka alami, penggunaan air conditioner (AC) di Jakarta Premium Outlets juga dapat ditekan hingga 50 persen dibandingkan mall tertutup.
"Selain itu penggunaan lampu di sini juga lebih minim, karena mendesain agar dapat memaksimalkan pencahayaan alami dari matahari. Sehingga kalau di total penghematan energinya bisa lebih dari 50 persen," kata Archica.