Pasien Australia tersebut menerima perangkat tersebut pada tanggal 22 November di Rumah Sakit St. Vincent di Sydney selama prosedur enam jam yang dipimpin oleh ahli bedah kardiotoraks dan transplantasi Paul Jansz. Ia dipulangkan pada bulan Februari dan kemudian menerima donor jantung pada bulan Maret.
Jansz menggambarkan pengalaman tersebut sebagai suatu kehormatan. Dia menyatakan, "Kami telah bekerja keras untuk momen ini selama bertahun-tahun dan kami sangat bangga telah menjadi tim pertama di Australia yang melaksanakan prosedur ini."
Prof. Chris Hayward, seorang ahli jantung di St Vincent yang memantau pasien setelah ia dirawat di ruang perawatan intensif, mengatakan jantung BiVACOR akan merevolusi pengobatan gagal jantung di seluruh dunia.
"BiVACOR Total Artificial Heart mengawali permainan baru untuk transplantasi jantung, baik di Australia maupun di dunia internasional," katanya. "Dalam dekade berikutnya, kita akan melihat jantung buatan menjadi alternatif bagi pasien yang tidak dapat menunggu donor jantung atau ketika donor jantung tidak tersedia."
Prof. David Colquhoun dari University of Queensland dan anggota dewan Heart Foundation, yang tidak terlibat dalam uji coba itu, menyebut terobosan tersebut sebagai "langkah maju teknologi yang hebat untuk jantung buatan—jantung penghubung—sebelum transplantasi."
Namun, Colquhoun mencatat bahwa meskipun jantung buatan berfungsi selama lebih dari 100 hari, jangka waktu tersebut masih jauh lebih pendek daripada masa hidup jantung donor, yang dapat bertahan lebih dari satu dekade.
"Oleh karena itu, masih ada jalan panjang yang harus ditempuh sebelum jantung buatan dapat dianggap sebagai pengganti sejati untuk transplantasi jantung," kata dia.
Colquhoun juga menunjukkan bahwa meskipun gagal jantung masih menjadi masalah serius, kemajuan medis telah secara signifikan mengurangi angka kematian. Ia mencatat bahwa pada tahun 1967-68, sekitar 47.000 warga Australia meninggal karena penyakit jantung dari populasi 11 juta, sedangkan pada tahun 2022, jumlahnya adalah 45.000 dari 26 juta.
Implan tersebut menandai prosedur pertama dari serangkaian prosedur yang direncanakan di Australia sebagai bagian dari Program Perbatasan Jantung Buatan yang dipimpin Universitas Monash, yang mengembangkan tiga perangkat utama yang ditujukan untuk mengobati bentuk gagal jantung yang paling umum.