AMEERALIFE.COM, JAKARTA – Fenomena wanita yang "bergoyang" saat bershalawat menjadi sorotan di media sosial (medsos). Menanggapi hal ini, Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Amirsyah Tambunan, menegaskan shalawat merupakan bentuk doa dan penghormatan kepada Nabi Muhammad SAW sehingga harus dilakukan dengan adab yang baik.
Hal ini sesuai dengan Firman Allah SWT dalam Alquran Surah al-Ahzab ayat 56, yang artinya: “Sesungguhnya Allah dan dan pada Malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya”. (QS al-Ahzab: 56).
Amirsyah juga menilai, "berjoget" saat bershalawat kurang etis dan bisa menghilangkan makna penghormatan dalam shalawat itu sendiri. Oleh karena itu, dia mengingatkan semua pihak untuk bershalawat dengan cara baik dan benar agar terhindar dari perilaku yang kontra produktif.
“Soal kepantasan etika, saya kira tidak etis bershalawat sambil joget. Oleh karena itu, kita perlu ingatkan semua pihak ketika bershalawat yang mengandung makna doa dan penghormatan harus dengan cara baik dan benar,” kata Amirsyah.
Ia mengatakan dalam bershalawat sebaiknya tetap berada dalam koridor kepantasan dan kesusilaan. Ia juga meminta umat Islam untuk tetap menjaga kesopanan dan akhlak mulia ketika menyenandungkan shalawat atas Nabi Muhammad SAW.
Dengan menjaga adab dalam bershalawat, Amirsyah berharap umat Islam dapat membentuk karakter yang baik sesuai dengan ajaran Islam. “Ketika bershalawat menggunakan adab yang sejalan dengan nilai akhlak, itu akan menjadi sarana pembentukan perilaku baik dan benar, sesuai dengan nilai shalawat yaitu penghormatan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai penyampai risalah kepada umat manusia,” kata Amirsyah.