Rabu 22 Jan 2025 13:55 WIB

Viral Rukiah Online di TikTok, MUI: Harus Dilakukan Berhadapan

Menurut MUI, rukiah syar'iyyah harus dilakukan secara langsung berhadapan.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Qommarria Rostanti
Logo Tiktok (ilustrasi). Viral rukiah online di TikTok. Rukiah yang sesuai dengan ajaran Islam harus dilakukan secara langsung dan tidak bisa dilakukan secara online.
Foto: AP Photo/Kiichiro Sato
Logo Tiktok (ilustrasi). Viral rukiah online di TikTok. Rukiah yang sesuai dengan ajaran Islam harus dilakukan secara langsung dan tidak bisa dilakukan secara online.

AMEERALIFE.COM, JAKARTA – Rukiah online tengah menjadi pembicaraan warganet di media sosial, khususnya di platform TikTok. Metode pengobatan non medis ini menjadi viral setelah seorang perempuan bernama Nyai Rosidah membuka jasa rukiah secara online.

Berbeda dengan metode rukiah biasa, Nyai Rosidah ini mengobati pasiennya tanpa bertemu langsung dan hanya berinteraksi melalui video call atau live stream. Lantas bagaimana pandangan islam mengenai hal ini?

Baca Juga

Wakil Ketua Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI), Prof KH Ahsin Sakho Muhammad, mengatakan rukiah yang sesuai dengan ajaran Islam harus dilakukan secara langsung dan tidak bisa dilakukan secara online. "Kalau rukiah syar'iyyah itu secara langsung berhadapan. Jika tidak berhadapan namanya mendoakan,” kata KH Ahsin saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (22/1/2025).

Rukiah syar'iyyah, kata Kiai Ahsin, adalah jampi-jampi yang menggunakan ayat-ayat suci Alquran ataupun dari hadits Nabi Muhammad SAW. Rukiah syariah bertujuan untuk menangkal sihir, menangkal ain, membersihkan rumah dari gangguan mistis, hingga membantu penyembuhan penyakit fisik lainnya.

“Untuk orang yang sakit bisa dibacakan Fatihah. Kalau untuk menangkal sihir, penyakit air, atau gangguan lainnya bisa dibacakan surah al-Ikhlas, an-Nas, al-Falaq. Terus saja bacakan itu,” kata Pengasuh Pondok Pesantren Dar Al-Quran Kebon Baru tersebut.

Ia mengungkap metode rukiah yang sesuai syariah, yaitu menyediakan air dalam bejana atau gelas kemudian dibacakan doa dan ayat suci Alquran. Kemudian, air doa tersebut dipercikan atau diminum oleh orang yang mengalami gangguan sihir atau sakit.

“Jadi caranya sediakan air di bejana, terus bacakan doa atau ayat Alquran, dan percikan atau bisa juga dimandikan ke orang yang sakit. Atau percikan pada tempat-tempat yang dirasa ada gangguan,” kata Kiai Ahsin.

Menurut Kiai Ahsin, setiap umat Islam sejatinya bisa melakukan rukiah secara mandiri. Rukiah mandiri bisa dilakukan dengan membaca surat atau ayat Alquran kemudian meniupkannya pada dua telapak tangan. Setelah itu, usapkan telapak tangan yang telah ditiupkan doa ke seluruh tubuh.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement