Sabtu 15 Mar 2025 14:25 WIB

Film Palestina No Other Land Akhirnya Dilirik Distributor

Film No Other Land memenangkan Piala Oscar pada 2 Maret 2025

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Qommarria Rostanti
Basel Adra (kiri) dan Yuval Abraham (kanan) menerima Piala Oscar untuk Film Dokumenter Terbaik untuk No Other Land di Academy Awards ke-97 di Dolby Theatre di AS pada Ahad (3/3/2025).
Foto: DOK. EPA-EFE/ALLISON DINNER
Basel Adra (kiri) dan Yuval Abraham (kanan) menerima Piala Oscar untuk Film Dokumenter Terbaik untuk No Other Land di Academy Awards ke-97 di Dolby Theatre di AS pada Ahad (3/3/2025).

AMEERALIFE.COM, JAKARTA – Film dokumenter pemenang Oscar No Other Land akhirnya mendapatkan distributor di kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara (MENA), wilayah di mana kisah yang diangkat dalam film ini memiliki makna mendalam. Distributor terkemuka yang berbasis di Dubai, Front Row Filmed Entertainment, telah memperoleh hak distribusi film ini dari perusahaan Austria, Autlook.

Film yang disutradarai secara kolektif oleh aktivis muda Palestina dan Israel, yaitu Basel Adra, Yuval Abraham, Hamdan Ballal dan Rachel Szor, mendokumentasikan penghancuran bertahap rumah dan desa Masafer Yatta di Tepi Barat, Palestina, oleh militer Israel. Front Row mengatakan pihaknya berencana untuk segera merilis No Other Land di bioskop-bioskop tertentu di area MENA, diikuti dengan perilisan digital premium di seluruh kawasan tersebut.

Baca Juga

CEO Front Row, Gianluca Chakra, mengatakan penting bagi dunia untuk mendengar berbagai perspektif, terutama yang jarang mendapat sorotan. Ia menilai No Other Land sebagai film yang unik karena digarap oleh sutradara dengan latar belakang berbeda, namun memiliki visi yang adil.

“Rekaman dalam film ini sangat kuat dan belum pernah ada sebelumnya. Oleh karena itu, Front Row merasa memiliki tanggung jawab untuk memastikan film ini dapat menjangkau penonton di Timur Tengah dan Afrika Utara,” kata Chakra seperti dilansir laman Variety, Sabtu (15/3/2025).

Film ini pertama kali tayang di Berlinale 2024 dan memenangkan penghargaan utama untuk kategori dokumenter terbaik. Sejak saat itu, No Other Land telah diputar di berbagai festival dan meraih banyak penghargaan sebelum akhirnya memenangkan Oscar pada 2 Maret 2025.

Dalam pidato kemenangan di panggung Oscar, para sutradara menyampaikan pesan yang kuat. Basel Adra, sutradara dan jurnalis asal Palestina, menyerukan kepada dunia untuk bertindak menghentikan ketidakadilan dan pembersihan etnis terhadap rakyat Palestina.

“Dua bulan lalu, saya menjadi seorang ayah, dan saya ingin putri saya tidak harus mengalami apa yang saya rasakan. No Other Land mencerminkan realitas pahit yang telah kami hadapi selama puluhan tahun dan kami akan terus melawan,” kata Adra kala itu.

Yuval Abraham, sutradara dan seorang jurnalis asal Israel, menyoroti kekuatan film ini sebagai kolaborasi antara warga Israel dan Palestina. “Bersama-sama, suara kami menjadi lebih kuat. Kami melihat satu sama lain, kehancuran Gaza dan penderitaan rakyatnya harus diakhiri, begitupun para sandera Israel, yang ditangkap secara brutal dalam kejahatan 7 Oktober, juga harus dibebaskan,” kata Abraham.

Meskipun telah terjual ke berbagai negara seperti Inggris Raya dan Prancis, No Other Land sempat mengalami kesulitan mendapat distributor di Amerika Serikat dan kawasan MENA. Di AS, film ini dirilis secara mandiri oleh para pembuatnya dengan bantuan mTuckman Media. Tayang perdana pada 2 Februari di satu layar, film ini meraup pendapatan 26 ribu dolar AS dan terus berkembang hingga mencapai lebih dari 120 layar dengan pendapatan lebih dari 1,2 juta dolar AS.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement