AMEERALIFE.COM, JAKARTA -- Dokter spesialis anak dari Ikatan Dokter Anak Indonesia dr Farid Agung Rahmadi, Msi, Med, SpA SubsTKPS(K), mengatakan pemberian screen time atau paparan waktu layar berlebih pada anak berdampak pada tumbuh kembang dan kesehatannya. Paparan waktu layar memiliki hingga jangka panjang.
"Dampak screen time dari durasi yang berlebihan, konten yang diberikan tidak tepat, tidak adanya pendampingan orang tua dan posisi yang menetap atau tidak berubah posisi selama lebih dari satu jam. Hal itu memberikan dampak negatif kepada kesehatan dan tumbuh kembang anak," kata dia dalam seminar media yang diikuti secara daring, Selasa (3/6/2025).
Dokter yang tergabung di Unit Kerja Koordinasi (UKK) Tumbuh Kembang dan Pediatrik Sosial IDAI itu menyampaikan screen time berlebih memiliki dampak dalam jangka pendek dan panjang pada anak. "Dampak jangka pendek, selama periode perkembangan kurang dari lima tahun umurnya dan dampak jangka panjang kalau screen time yang berlebih ini terus terjadi bahkan sampai lebih dari lima tahun dampaknya bisa menetap," ujar dia.
Dalam jangka pendek, screen time berlebih bisa membuat anak terlambat menguasai keterampilan motorik, baik motorik kasar maupun motorik halus. Anak dengan screen time berlebih, kata Farid, juga akan mengalami keterlambatan perkembangan bicara dan bahasa hingga gangguan perkembangan kognitif atau kecerdasan.
"Anak menjadi hiperaktif, sulit untuk fokus, agresif, perilaku antisosial atau mudah sekali tantrum, mudah sekali merusak, mudah sekali mengganggu anak lain dan dapat juga terjadi sleeping disorder atau gangguan tidur. Ini semua dampak jangka pendek screen time berlebih," kata Farid menjelaskan.
Jika screen time berlebih tidak diatasi, maka pada jangka panjang perilaku anak memburuk, misalnya semakin hiperaktif, sulit berkonsentrasi di sekolah sehingga berpengaruh terhadap kemampuan akademik.
Farid juga mengatakan dampak panjang dari screen time berlebih pada anak adalah obesitas lantaran dipengaruhi restriksi atau posisi yang tidak berubah selama lebih dari satu jam sehingga anak sangat kurang aktivitas fisik. Kecenderungan tidak bergerak dalam waktu yang lama juga bisa mendorong anak memiliki diet yang tidak baik dan mengonsumsi makanan yang tidak sehat.
Screen time berlebih juga membuat waktu tidur anak berkurang sehingga dia bisa mengalami gangguan pola tidur. Sementara itu, tidur sangat penting bagi anak karena sel-sel tumbuh lebih cepat dan hormon pertumbuhan juga banyak keluar saat anak tidur.
Paparan sinar biru buatan dari layar elektronik membuat otak menjadi waspada dan terus bekerja sehingga produksi melatonin, hormon yang diperlukan untuk tidur nyenyak, menjadi sedikit.
"Ketika melatoninnya menjadi sedikit, tidak cukup untuk mengantarkan tidurnya. Efek ini lebih rentan pada anak-anak daripada orang dewasa," kata Farid.
