Senin 16 Jun 2025 11:48 WIB

Bolehkah Yogurt dan Keju Dipakai untuk MPASI? Ini Kata Dokter

Hindari yogurt kemasan yang rasanya manis, apalagi dalam bentuk minuman cair.

Rep: Antara/ Red: Qommarria Rostanti
Makanan pendamping ASI (MPASI). Yogurt dan keju boleh ditambahkan ke dalam MPASI, namun dengan catatan penting terkait takaran dan cara penggunaannya.
Foto: Freepik
Makanan pendamping ASI (MPASI). Yogurt dan keju boleh ditambahkan ke dalam MPASI, namun dengan catatan penting terkait takaran dan cara penggunaannya.

AMEERALIFE.COM, JAKARTA -- Pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI) menjadi fase krusial dalam tumbuh kembang bayi. Sering kali, orang tua bertanya-tanya apakah produk olahan susu seperti yogurt dan keju aman untuk ditambahkan ke dalam MPASI.

Konsultan Nutrisi Metabolik Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr Cipto Mangunkusumo, dr Yoga Devaera, Sp.A(K), menyatakan yogurt dan keju boleh ditambahkan ke dalam MPASI, namun dengan catatan penting terkait takaran dan cara penggunaannya. Menurut dr Yoga, baik yogurt maupun keju sebaiknya digunakan sebagai kondimen atau pelengkap, bukan sebagai bagian utama dari MPASI.

Baca Juga

"Boleh (yogurt digunakan), tapi, sebagai kondimen atau seperti saus begitu ya, bukan bagian utama (dari MPASI), dan ini berlaku juga untuk keju," ujar dr Yoga beberapa waktu lalu.

Dalam penggunaan yogurt, orang tua perlu memahami bahwa yogurt adalah produk turunan susu yang dihasilkan dari fermentasi bakteri, sehingga memiliki rasa asam alami. Dr Yoga sangat menyarankan jenis yogurt dengan rasa asam alami, karena memiliki kesamaan nutrisi dengan susu murni (whole milk).

Ia menegaskan untuk menghindari yogurt kemasan yang rasanya cenderung manis, terutama yang dijual dalam bentuk minuman cair. "Yogurt yang rasanya manis artinya kandungan gulanya relatif tinggi untuk mengalahkan rasa asam asli si yogurt tadi, tidak semua bayi mudah menerima rasa asam, mereka lebih mudah menerima rasa manis," ujarnya.

Selain itu, yogurt dalam bentuk minuman hanya direkomendasikan untuk anak berusia di atas satu tahun.

Penting untuk diingat bahwa yogurt dalam MPASI hanya berfungsi sebagai pelengkap. Misalnya, yogurt bisa ditambahkan sebagai topping di atas puding atau menjadi salah satu bahan pelengkap saat membuat smoothie buah. Hal ini dikarenakan kandungan probiotik dalam yogurt yang tidak tahan panas, sehingga akan lebih optimal manfaatnya jika tidak dimasak dan hanya dijadikan sebagai pelengkap menu.

Terkait dengan keju, dr Yoga menekankan bahwa orang tua perlu memperhatikan kadar susu di dalamnya serta kandungan natrium yang tersembunyi. Meskipun keju tidak selalu terasa asin, ia relatif memiliki kadar natrium yang tinggi. Tingginya kadar natrium ini berbahaya bagi ginjal bayi yang belum berfungsi maksimal dalam mengolahnya, terutama hingga usia satu tahun.

"Keju, yogurt, susu UHT ini relatif mempunyai kadar natrium yang lebih tinggi, walaupun rasanya bukan asin, tapi dia kandungan garamnya, natriumnya relatif tinggi. Kalau terlalu banyak, ginjal bayi belum (bisa) disamakan dengan dewasa hingga nanti di usia satu tahun," ujar dr Yoga.

Oleh karena itu, penggunaan keju dalam MPASI juga harus dalam jumlah yang sangat sedikit dan hanya berfungsi untuk memberikan cita rasa tambahan pada makanan, bukan sebagai sumber nutrisi utama atau dalam porsi besar. Dengan memahami pedoman ini, orang tua dapat memberikan variasi MPASI yang sehat dan aman bagi tumbuh kembang si kecil, tanpa mengabaikan potensi risiko yang ada.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement