Jumat 20 Jun 2025 08:47 WIB

Ceker Ayam Mengandung Kolagen Tinggi, Bagus Buat Kesehatan Kulit

Metode pengolahan ceker ayam harus sehat, seperti direbus menjadi sup atau kaldu.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Qommarria Rostanti
Ceker ayam. Ceker ayam memiliki manfaat kesehatan karena mengandung kolagen dalam jumlah tinggi.
Foto: Dok. www.freepik.com
Ceker ayam. Ceker ayam memiliki manfaat kesehatan karena mengandung kolagen dalam jumlah tinggi.

AMEERALIFE.COM,  JAKARTA -- Ceker ayam ada dalam beragam sajian menggugah selera, dari ceker mercon pedas hingga topping favorit dalam semangkuk mi ayam. Namun, di balik kelezatannya, muncul pertanyaan, apakah ceker ayam ini benar-benar menyehatkan?

Prof Ono Suparno, dosen dan peneliti dari Departemen Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian (Fateta) IPB University, mengatakan bahwa ceker ayam memiliki manfaat kesehatan karena mengandung kolagen dalam jumlah tinggi. "Sekitar 70 persen dari total protein dalam ceker ayam adalah kolagen," kata dia dalam keterangan tertulis, dikutip pada Jumat (20/6/2025).

Baca Juga

Kolagen sendiri merupakan protein struktural penting yang berperan menjaga kekuatan, elastisitas, dan kepadatan jaringan tubuh seperti kulit, tulang, otot, tendon, serta ligamen. Selain kolagen, ceker ayam juga mengandung nutrisi lain seperti protein, kalsium, fosfor, vitamin A, folat, magnesium, dan vitamin E-yang semuanya mendukung kesehatan tubuh. Meski demikian, Prof Ono mengingatkan agar konsumsi ceker ayam dilakukan secara seimbang. la menyarankan metode pengolahan yang sehat, seperti direbus menjadi sup atau kaldu, agar kandungan kolagennya tetap terjaga dan lebih mudah diserap tubuh.

Selain ceker ayam, terdapat pula sumber kolagen alami lain yang murah dan mudah diperoleh, seperti kaldu tulang dari ayam, sapi, atau ikan, kulit dan kepala ikan, putih telur, serta bagian ayam lain seperti leher dan tulang rawan.

Namun, ia juga menyoroti sejumlah risiko kesehatan jika ceker ayam dikonsumsi berlebihan atau diolah dengan cara yang kurang sehat.

Menggoreng ceker, misalnya, dapat meningkatkan kandungan lemak jenuh dan lemak trans yang berdampak buruk pada kadar kolesterol.

Selain itu, karena ceker merupakan bagian kaki yang bersentuhan langsung dengan tanah dan kotoran, ada risiko kontaminasi bakteri jika tidak dibersihkan dengan baik.

Beberapa penelitian juga menyebut potensi gangguan hormonal akibat paparan zat kimia tertentu pada ceker yang tidak higienis. "Masyarakat disarankan untuk mengonsumsi berbagai jenis makanan, baik hewani maupun nabati, yang kaya kolagen atau dapat merangsang produksinya secara alami," kata Prof Ono. la juga menyebutkan bahwa kolagen dari ceker ayam memiliki potensi untuk dimanfaatkan dalam bentuk yang lebih efektif dan ekonomis, seperti olahan kolagen tripeptida.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement