AMEERALIFE.COM, JAKARTA -- Sering kali orang tidak menyadari item atau benda-benda yang menempel di badan turut memengaruhi kualitas tidur. Ada yang terburu-buru untuk tidur ataupun tetap punya waktu memperhatikan apa saja yang perlu dilepas.
"Umumnya, yang terbaik adalah tidur dengan piyama yang longgar, sejuk, dan 'bernapas' pada malam hari," kata pakar tidur bersertifikat di MattressClarity, Tony Klespis.
Berikut tujuh item pakaian yang disarankan tidak dipakai ketika tidur, seperti dikutip dari laman Best Life, Senin (20/2/2023):
1. Pakaian dalam ketat
Celana dalam yang ketat bisa menimbulkan masalah pada malam hari. Klespis mengingatkan, hal itu dapat menyebabkan pertumbuhan bakteri dan infeksi jamur pada wanita dan berpotensi menurunkan produksi sperma pada pria.
Menurut Healthline, candida, bakteri yang bertanggung jawab atas infeksi jamur, tumbuh subur di lingkungan yang hangat dan lembap. Bagi alat reproduksi pria, area hangat dan basah adalah tempat berkembang biaknya jamur seperti tinea cruris atau gatal di selangkangan.
2. Piyama ketat atau berat
Pakaian ketat dapat membatasi sirkulasi dalam tubuh dan mengganggu aliran udara sepanjang malam sehingga menyebabkan ketidaknyamanan dan kualitas tidur yang buruk. Peneliti utama, pakar tidur, dan pendiri Hey Mattress, James Oliver mengatakan pakaian ketat membuat orang tidak nyaman bergerak bebas saat tidur.
Pelatih ilmu tidur bersertifikat dan editor di Sleep Advisor, Jill Zwarensteyn, mengatakan piyama ketat dapat meningkatkan suhu tubuh sepanjang malam sehingga bisa mengganggu tidur. Untuk alasan ini, Anda juga harus menghindari kain yang sangat berat seperti kain flanel atau bulu domba.
3. Bahan sintetis
Kain sintetis seperti poliester dan nilon juga dapat mengganggu pengaturan suhu tubuh pada malam hari. Kain-kain ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan saat tidur karena menyulitkan kulit mendapat udara dan menyebabkan kepanasan pada malam hari, menurut Oliver.
Perawat terdaftar praktik lanjutan (APRN) di Intercoastal Consulting & Life Care Planning, Chris McDermott mengatakan kain sintetis bisa menyebabkan iritasi kulit dan infeksi jamur. Sebagai gantinya, pilih piyama yang terbuat dari kain alami seperti katun, linen, atau bamboo.
4. Warna gelap
Jika memiliki kulit sensitif, sebaiknya menghindari piyama yang berwarna gelap meskipun dapat menangkap udara. Ini cenderung menyebabkan dermatitis kontak ruam merah yang gatal. “Itu bisa lebih buruk di area kain menempel seperti ketiak, selangkangan, belakang lutut, dan lipatan lengan," jelas Patricia Pinto-Garcia, editor medis di GoodRx. Pakaian berwarna lebih terang biasanya dibuat dengan sedikit pewarna sehingga kecil kemungkinannya menyebabkan dermatitis kontak.
5. Pengencang pakaian
Pinto-Garcia menyarankan untuk tidak mengenakan piyama dengan segala jenis kancing atau resleting logam. Kebanyakan pengencang pakaian mengandung nikel dan seiring waktu seseorang dapat mengembangkan alergi nikel. Jika dapat menghentikan paparan nikel selama delapan jam per hari, Anda benar-benar dapat menyelamatkan kulit.
6. Pakaian yang dikenakan sepanjang hari
Meski pakaian tidak terlihat kotor setelah dipakai dari luar rumah, bukan berarti itu masih layak dipakai tidur. Bakteri dan alergen kulit berpotensi menyebabkan iritasi kulit dan sulit tidur, serta penyakit.
"Saya sangat menganjurkan agar Anda tidak pernah tidur dengan pakaian kotor," kata Oliver.
7. Anting
Anting-anting bisa jadi barang yang berbahaya jika dibawa tidur. "Anting-anting berpotensi tersangkut pada rambut, bahkan dapat merobek daun telinga," kata pendiri Alexis Jae Jewelry, Lexi Taub.