Kasus Wulf memang dialami banyak orang. Sebuah studi tahun 2021 oleh US National Library of Medicine menunjukkan bahwa 16 persen perokok atau mantan perokok memakai vape selama awal kehamilan.
Sementara itu, 18 persen perempuan perokok atau mantan perokok terus memakai vape hingga akhir kehamilan. Menurut Mayo Clinic, konsumsi nikotin saat hamil dapat menyebabkan kerusakan permanen pada organ bayi yang sedang berkembang, termasuk otak dan paru-paru.
Pusat medis itu mencatat bahwa cairan dalam rokok elektrik mengandung bahan kimia yang juga bisa berbahaya bagi janin. Ibu hamil pun diimbau berhenti memakai vape.
Pusat Pengendalian Penyakit Amerika Serikat (CDC) menyarankan agar tidak menggunakan vape selama kehamilan. Aerosol rokok elektrik umumnya memang memiliki lebih sedikit zat berbahaya daripada asap rokok, tapi produk nikotin tidak aman untuk ibu hamil, dikutip dari laman Insider, Senin (20/2/2023).