Hasil studi menunjukkan adanya peningkatan risiko pada partisipan yang durasi tidurnya tak teratur, dengan variasi lebih dari dua jam per malam dalam sepekan. Kelompok ini berpeluang 1,4 kali lebih besar untuk memiliki skor kalsium arteri koroner yang tinggi.
Skor tersebut dapat memberikan gambaran mengenai penumpukan plak di arteri koroner jantung. Kelompok ini juga berisiko 1,12 kali lebih besar untuk memiliki penumpukan plak pada arteri karotis.
Selain itu, kelompok ini berpeluang dua kali lebih besar untuk memiliki indeks ankle-brachial abnormal. Indeks ini bisa memberikan gambaran mengenai kemungkinan seseorang terkena penyakit arteri perifer.
Peningkatan risiko serupa juga ditemukan pada partisipan yang memiliki jadwal tidur tak teratur, dengan variasi lebih dari 90 menit per hari dalam sepekan. Kelompok ini 1,43 kali lebih berisiko untuk memiliki skor kalsium arteri koroner yang tinggi.
Ironisnya, tim peneliti juga menemukan bahwa ada cukup banyak orang yang memiliki jadwal atau durasi tidur tidak teratur. Ketidakteraturan ini dapat ditemukan pada populasi umum yang cukup luas.
"Bukan hanya pekerja shift saja," ujar Grandner yang tak terlibat dalam studi.