Senin 16 Jun 2025 15:20 WIB

Hipertensi Intai Anak Muda, Ini Cara Mencegahnya Menurut Dokter

Pencegahan hipertensi harus dimulai sejak dini, bahkan dari lingkungan keluarga.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Qommarria Rostanti
Mengukur hipertensi (ilustrasi). Kasus hipertensi di kalangan muda kian mengkhawatirkan seiring dengan pola hidup modern yang pasif.
Foto: Freepik
Mengukur hipertensi (ilustrasi). Kasus hipertensi di kalangan muda kian mengkhawatirkan seiring dengan pola hidup modern yang pasif.

AMEERALIFE.COM, JAKARTA -- Kasus hipertensi di kalangan muda kian mengkhawatirkan seiring dengan pola hidup modern yang pasif. Salah satu kasus terbaru menimpa musisi Gusti Irawan Wibowo atau Gustiwiw, yang meninggal pada usia 25 tahun setelah terjatuh akibat tekanan darah tinggi yang diduga berdampak pada kondisi jantungnya.

Lantas bagaimana upaya pencegahan hipertensi pada anak muda? Dokter spesialis penyakit dalam konsultan kardiovaskular dr Kasim Rasjidi mengatakan bahwa upaya pencegahan hipertensi harus dimulai sejak dini, bahkan dari lingkungan keluarga.

Baca Juga

"Pencegahan dini sangat penting, bukan hanya pada anaknya, tapi dimulai dari kesadaran orangtuanya dalam mengatur pola keseharian mereka sendiri, karena pola di rumah akan sangat berpengaruh," ujar dr Kasim saat dihubungi Republika.co.id, Senin (16/6/2025).

Menurut dr Kasim, faktor keturunan menjadi salah satu faktor utama hipertensi pada anak muda. Akan tetapi, risiko itu dapat dicegah dengan menerapkan pola makan dan hidup yang sehat. Karenanya dia mengajak masyarakat untuk mulai menerapkan gaya hidup sehat dan aktif.

"Selama ini, keturunan hanya dipandang secara pasif: kalau orang tuanya begini, anaknya pasti begitu juga. Jadi saya mengajak masyarakat untuk ambil tanggung jawab aktif dan memperbaiki diri agar keturunan terbebas dari faktor itu," ujarnya.

Lebih lanjut dia mengungkap beberapa hal yang perlu diterapkan untuk mencegah hipertensi. Salah satunya mengurangi konsumsi makanan ultra proses dan tinggi garam, karena dapat memicu kenaikan tekanan darah secara signifikan. Kemudian rutin aktivitas fisik minimal 30 menit per hari seperti berjalan kaki atau bersepeda, untuk menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah.

Pola makan seimbang dengan memperbanyak sayur, buah, dan makanan rendah lemak juga menjadi kunci utama. Tidak kalah penting adalah pengelolaan stres yang efektif melalui teknik relaksasi dan cukup waktu istirahat, mengingat stres berkepanjangan dapat meningkatkan tekanan darah.

"Hindari rokok dan alkohol juga. Jangan lupa secara rutin memeriksa tekanan darah sebagai langkah deteksi dini untuk mencegah komplikasi serius di kemudian hari," kata dr Kasim.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement