Dalam kesempatan itu Piprim juga menyebut hal lain yang harus diperhatikan adalah dukungan sosial di sekitar anak. Ia mengkhawatirkan adanya potensi anak terabaikan karena anggota keluarga lainnya masih tertidur ketika anak membutuhkan sarapan pagi ataupun persiapan keperluan lainnya.
Piprim pun berharap Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTT yang memberlakukan sekolah mulai pukul lima pagi bisa menimbang kembali kebijakan tersebut dengan lebih memperhatikan kesehatan anak-anak.
"Sebenarnya cukup tidak kualitas dan kuantitas tidurnya? Kalau cukup, tidak ada masalah sebetulnya, karena belajar di pagi-pagi otak lebih fresh asal tidur cukup. Saya kira dukungan sosial dan tidurnya itu yang (harus) cukup," kata dia.
Gubernur NTT Viktor B Laiskodat mewajibkan sekolah dimulai pukul 05.00 WITA bagi sejumlah SMA/SMK di Kota Kupang, NTT. Setelah mendapat penolakan dari warga setempat, kebijakan itu mengalami perubahan menjadi pukul 05.30 WITA.