Imran mengingatkan, penyakit flu burung dapat berkembang sangat cepat menjadi penyakit paru berat dengan sesak napas, pneumonia, sindrom distres pernapasan akut dan perubahan neurologis (perubahan mental atau kejang). Ia pun meminta setiap pihak untuk secara komprehensif bekerja sama menjaga kesehatan diri dan lingkungan serta menerapkan prinsip one health (satu sehat) supaya flu burung tidak menyebar semakin meluas di Indonesia maupun secara global.
Imran juga meminta bagi pihak yang mengalami gejala untuk tidak merasa takut. Ia menyerukan pencegahan timbulnya kepanikan dalam masyarakat. Utamakan segera membawa pihak yang diduga terinfeksi ke fasilitas kesehatan sehingga bisa segera dilakukan tata laksana yang sesuai dengan diagnosis.
"Tentu saja penyakit zoonosis ini meskipun tidak terlalu banyak membunuh seperti Covid-19 ya, tetapi dampaknya terhadap ekonomi kita cukup besar, terutama bagi para peternak," katanya.