Selain itu, WebMD mengemukakan sebagian besar kolesterol yang didapatkan dari makanan berakhir di hati. Laman kesehatan tersebut menjelaskan ketika memiliki terlalu banyak kolesterol, risikorisiko penyakit hati berlemak akan meningkat.
"Kolesterol tinggi juga dapat mengubah penyakit hati berlemak menjadi kondisi yang lebih serius dan terkadang fatal yang dikenal sebagai steatohepatitis nonalkohol," ujar WebMD.
Steatohepatitis adalah istilah medis untuk sejenis penyakit hati di mana lemak menumpuk di dalam hati orang yang minum sedikit atau tidak mengonsumsi alkohol. Hasilnya adalah peradangan pada hati dan kerusakan sel, yang berkontribusi pada jaringan parut pada organ. Hal tersebut dikenal sebagai sirosis.
Di sisi lain, Pelayanan Nasional Kesehatan (NHS) Inggris menyatakan perlu waktu bertahun-tahun sebelum hati mulai terbentuk jaringan parut. Jadi, tidak ada kata terlambat untuk mengubah gaya hidup.
Contohnya, berolahraga secara teratur dan membatasi asupan makanan berlemak dapat membantu memperbaiki penyakit hati berlemak nonalkohol, meskipun berat badannya tidak turun.