Penangkapan ini diharapkan akan berfungsi sebagai katalis untuk pengakuan publik yang luas atas "kejahatan" perilaku mengganggu tersebut. Prank teror sushi dianggap telah mengguncang fondasi sistem yang dibangun restoran sushi berdasarkan hubungan kepercayaan dengan pelanggan.
"Kami sangat berharap tidak ada lagi kejahatan serupa lainnya di masa mendatang," demikian pernyataan Kura Sushi.
Sementara itu, ada rantai restoran yang akan mengganti konsep sushi conveyor belt dengan versi lebih modern. Choshimaru, yang memiliki banyak lokasi di dalam dan sekitar Ibu Kota Jepang, Tokyo, misalnya, akan mengganti sistem ban berjalan secara bertahap pada akhir April.
Sebagai gantinya, pelanggan bisa memesan menu makanan menggunakan sistem panel sentuh. Langkah itu, disebut sebagai penanggulangan terhadap risiko adanya perilaku mengganggu belum lama ini yang telah menyebabkan kerusakan serius pada industri restoran sushi.