AMEERALIFE.COM, JAKARTA -- Merebahkan kursi pesawat, sering kali menjadi perdebatan di antara penumpang. Belum lama ini, laptop seorang penumpang di Inggris rusak akibat kursi di depannya direbahkan secara tergesa-gesa.
Menurut pakar etiket, sebenarnya ada cara yang lebih sopan untuk merebahkan kursi pesawat. Julia Esteve Boyd, seorang coach etiket dan podcaster dari Swiss, mengatakan merebahkan kursi tentu saja diperbolehkan saat penumpang mengiinginkannya.
Hanya saja, aturannya, hindari merebahkan kursi terlalu cepat atau tergesa-gesa. Seorang penumpang pesawat bernama Pat Cassidy menjadi korban.
Macbook milik Cassidy rusak akibat penumpang di depan merebahkan kursi dengan terburu-buru. Cassidy melakukan penerbangan dari Austin ke Los Angeles, Amerika Serikat.
Melalui Twitter, Cassidy akhirnya memberikan kritik kepada Delta Airlines. Dia menyarankan agar ada semacam peringatan kecil saat ada penumpang yang ingin merebahkan kursi.
"@Delta catatan kecil untuk kotak saran, mungkin harus ada tanda peringatan kecil atau cara apa pun untuk mencegah laptop saya dihancurkan ketika orang di depan saya merebahkan kursinya," tulis dia, seperti dikutip dari laman The Sun, Selasa (14/3/2023).
Pengguna Twitter lain langsung bertanya terkait orang yang merebahkan kursi dengan terburu-buru. Sementara itu, penumpang lain bernama Lisa Blossat Harrison mengaku selalu mengecek kondisi orang yang ada di belakangnya sebelum ia merebahkan kursi.
"Saya akan melihat ke belakang dulu, lalu dengan pelan mundur sedikit hanya untuk meringankan punggung saya," kata dia.
Cara Harrison tersebut didukung oleh frequent-flyer Ben Schlappig, yang menulis dalam postingan blog di One Mile at a Time. Menurut dia, ada aturan dalam merebahkan kursi pesawat, yaitu dilakukan dengan perlahan.
"Pastikan orang di belakang Anda tahu. Apa pun yang terjadi, jangan jadi orang berengsek," kata dia.