4. Jerawat
Gula secara signifikan dapat memengaruhi kondisi kulit. Ketika kulit mulai berjerawat, ini mungkin merupakan indikasi bahwa seseorang perlu mengurangi jumlah gula yang dikonsumsi.
"Glukosa, bahan yang ditemukan di banyak camilan manis, memainkan peran penting dalam penampilan kulit," kata Jess.
Intinya, mengonsumsi makanan dengan banyak gula meningkatkan kadar insulin tubuh, yang dapat menyebabkan kulit memproduksi lebih banyak minyak. Dia mengatakan ini dapat menyumbat pori-pori dan folikel serta memicu jerawat dan peradangan.
5. Masalah gigi
Sudah menjadi fakta umum bahwa mengonsumsi gula dalam jumlah berlebihan dapat menyebabkan kerusakan dan perubahan warna gigi serta bau mulut. Jika mengalami salah satu dari hal tersebut, maka ini bisa menjadi tanda bahwa seseorang terlalu banyak mengonsumsi gula.
"Gula diubah oleh gigi menjadi asam, yang mengikis enamel gigi dan dapat menyebabkan gigi berlubang dan bahkan bau mulut. Dalam beberapa kasus, konsumsi gula yang berlebihan dapat menyebabkan penyakit gusi dan rasa tidak nyaman yang terkait dengannya," ucap Jess.
6. Masalah usus
Makan terlalu banyak gula dapat berdampak buruk pada kesehatan usus. Seseorang mungkin mengalami beberapa gejala tidak nyaman yang terkait dengan kesehatan usus yang buruk, seperti kram atau sakit perut. Ini semua menjadi indikator bahwa asupan gula seseorang hampir berlebih.
"Gula sering mengiritasi usus dan akhirnya menghancurkan bakteri baik yang biasanya ditemukan di usus,” papar Jess.
Makanan olahan sering kali menjadi penyebabnya, karena orang mungkin mengabaikan atau bahkan tidak mempertimbangkan kandungan gula dari makanan yang dikonsumsi. Namun, sangat penting untuk menyadari bahwa bahan olahan dan gula dapat menyebabkan kerusakan jangka panjang pada kesehatan usus dan bisa membuat seseorang bolak-balik ke kamar mandi.