Kamis 16 Mar 2023 04:00 WIB

Jumlah Kopi yang Perlu Diminum untuk Terhindar dari Penyakit Berjulukan Silent Killer

Minum kopi dalam jumlah tertentu bisa tekan risiko silent killer.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Reiny Dwinanda
Kopi (ilustrasi). Studi terdahulu menunjukkan bahwa kafein dapat meningkatkan metabolisme hingga tiga sampai 11 persen.
Foto:

Beberapa orang mungkin merasa sulit tidur. Beberapa orang bisa mengalami jantung berdebar akibat kafein.

"Jadi, menurut saya, berdasarkan penelitian ini, orang tidak boleh mengubah gaya hidup atau perilaku mereka, tetapi temuan kami harus digunakan untuk mengarahkan penelitian lebih lanjut, termasuk studi klinis potensial," tutur Gill.

Stephen Lawrence dari University of Warwick di Inggris yang tidak terlibat dalam penelitian berharap hasil studi digunakan dengan bijak. Dia mewanti-wanti agar orang awam tidak minum lebih banyak teh atau kopi demi mengurangi risiko penimbunan lemak dan diabetes.

Menurut Lawrence, hasil studi menunjukkan bukti yang relatif baik, yakni mengonsumsi kafein meningkatkan pembakaran lemak, bahkan saat istirahat. Namun, itu bukan merupakan pengobatan untuk obesitas.

"Jika digunakan secara salah, itu dapat menyebabkan penambahan berat badan atau bahkan membahayakan," kata Lawrence.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement