Para ilmuwan juga meyakini penelitian mereka adalah yang pertama kalinya meneliti terkait dampak fisiologis memeluk bayi. Peneliti hendak memajukan pengetahuan tentang ikatan orang tua-anak dan psikologi anak.
"Mungkin juga ada aplikasi dalam deteksi dini autisme," kata Hiromasa Funato, salah satu peneliti dalam tim tersebut.
Penelitian berpusat pada berbagai input sensorik yang diterima selama pelukan dan inilah yang mengubah detak jantung. Anak dengan gangguan spektrum autisme (ASD) mengalami kesulitan dalam integrasi sensorik dan pengenalan sosial.
Oleh karena itu, eksperimen pelukan sederhana dapat digunakan dalam penyaringan awal fungsi otonom (yang mengatur proses tubuh yang tidak disadari), integrasi sensorik, dan pengembangan pengenalan sosial pada bayi dengan risiko keluarga tinggi ASD.