Jika memungkinkan, Gia menyarankan untuk membuat sendiri es batu maupun minuman dingin yang hendak dikonsumsi. Dengan begitu, air yang digunakan untuk membuat es batu maupun minuman dingin itu bisa terjamin kualitas dan higienitasnya.
Apabila tidak memungkinkan pun, dianjurkan untuk mengonsumsinya secara moderat alias tidak berlebihan. Gia menyadari, selama menjalankan puasa Ramadhan, banyak orang senang berbuka dengan minuman dingin. Pedoman serupa tetap dia rekomendasikan, yakni memperhatikan kualitas dan higienitas minuman.
Selain itu, Gia menganjurkan untuk memberi jeda sejenak bagi tubuh. Ketika tiba waktunya berbuka puasa, jangan langsung menenggak minuman dingin karena perubahan suhu drastis dapat menyebabkan tubuh "kaget".
"Saat berpuasa, yang tadinya kering, misalnya stabil 37 derajat (Celsius), tiba-tiba dikasih nol derajat. Adaptasi terhadap suhu itu membuat tubuh jadi bekerja keras. Lebih baik adaptasi dulu," ungkap Gia.