Kemudian bayi dengan berat badan 1,5-2,5 kilogram dengan perkembangan yang lebih baik dari kategori yang lain, namun biasanya masih bermasalah pencernaannya.
"Tentu saja kita inginkan yang terbaik. Jangan sampai bayinya hidup tapi tidak lengkap, organ belum matang. Kita ingin bayi-bayi itu hidup dengan berkualitas," kata dokter yang praktik di RSAB Harapan Kita itu.
Dia meyakinkan agar orang tuatidak panik dan khawatir karena pemerintah sudah menyiapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RJPNM) terkait penanganan bayi prematur. Kementerian Kesehatan melengkapi puskesmas dengan alat bantu USG (Ultrasonografi untuk bantu deteksi kehamilan). Dari 10 ribu puskesmas saat ini sudah sekitar dua ribu puskesmas yang sudah dilengkapi fasilitas USG, tambah dia.
"RJPNM menargetkan nol kematian bayi pada tahun 2024, alhamdulillah sejak tahun 2020 kita sudah berada di jalan yang tepat. Insya Allah target akan terpenuhi," kata dr Akira.