Menurut dr Tan, kebiasaan buka puasa bersama yang dilakukan kebanyakan masyarakat merupakan salah satu pemicu dari penyakit yang disebabkan oleh kolesterol yang berlebih. Dia menyesalkan banyak masyarakat yang mengadakan buka puasa bersama dengan menu-menu yang bersantan dan berkolestrol tinggi.
"Dulu, makan rendang dan opor itu adanya ketika Lebaran saja, sekarang mudah sekali menemukan menu tersebut ketika berbuka puasa, akhirnya kolesterol menumpuk sejak awal puasa," ujarnya.
Dokter Tan menyarankan agar membagi porsi makan menjadi setengah piring sayur dan buah, seperempat piring nasi, dan seperempat piring lagi lauk pauk tanpa kuah agar tetap bisa makan enak dengan tetap memperhatikan kesehatan saat Lebaran. Dia juga menyarankan untuk makan dengan menu berbeda jika hendak berkunjung ke rumah kerabat untuk menjaga asupan gizi seimbang karena tidak menumpuk kalori dari jenis makanan yang sama.
"Menu masakan Indonesia itu aman asal jangan berlebihan dan dihidangkan sesuai dengan gizi seimbang," ujarnya.