Sementara itu, olahraga di sore hari dapat dilakukan dengan latihan fisik intensitas agak berat sebelum buka puasa minimal 30 menit dan maksimal 1,5 jam sampai dua jam. Komposisinya 50 persen latihan kardiorespirasi dan 50 persen latihan penguatan.
Olahraga yang dapat dilakukan, misalnya, lari, sepak bola, bola basket, dan latihan pembentukan otot. Selama di perjalanan, dr Tata juga merekomendasikan untuk melakukan senam ringan atau jalan santai selama lima menit serta peregangan sendi dan otot selama lima hingga 10 menit.
Lalu, selama di tempat tujuan, aktivitas selama di tempat mudik atau liburan baik dalam perjalanan maupun kegiatan silaturahim sebetulnya sudah merupakan bentuk aktivitas fisik sedang. Untuk menjaga stamina selama di tempat mudik, masyarakat dapat melakukan peregangan dan pemanasan sama seperti dengan kegiatan sebelum keberangkatan.
"Kegiatan dapat dilakukan secara mandiri atau berkelompok dan dapat dilakukan minimal tiga hingga lima kali sehari selama lima hingga 10 menit," kata dr Tata yang juga menjabat sebagai head of Medical Instrumentation and VR Simulators Research Group – Medical Technology Cluster Indonesian Medical Education and Research Institute (IMERI).
Hal yang paling sering dilewatkan oleh masyarakat adalah latihan setelah mudik atau pulang berlibur. Dokter Tata mengingatkan untuk meminimalkan rasa malas bergerak.
"Lakukan aktivitas untuk kekuatan dan kelenturan otot selama dua hingga tiga kali sepekan, misalnya, dengan aktivitas aerobik 20-60 menit dan juga melakukan gaya hidup aktif akumulasi sampai 60 menit setiap hari."