Ketika mengalami emosi negatif, orang bisanya menunjukkannya dengan menangis. Sementara itu, ada kalanya orang mencari emosi negatif dengan mendengarkan lagu sedih atau film mengharukan.
Jelas ada kasus di mana seseorang harus mengendalikan emosi atau tidak menindaklanjutinya, tetapi Burnett secara terang-terangan menolak paham di mana seseorang tidak boleh menunjukkan emosi. Setiap emosi perlu dirasakan dan diekspresikan.
Burnett pun menolak gerakan positivity yang mengatakan seseorang harus bahagia setiap saat atau seseorang selalu bisa memilih untuk bahagia. Dia berpendapat itu tidak benar, sebab tidak ada yang salah dengan emosi negatif dan tak perlu memaksakan diri untuk memiliki emosi yang berbeda.
Beberapa penelitian telah menemukan bahwa menunjukkan emosi yang berbeda dari yang sebenarnya dirasakan bisa lebih membuat stres. Itu disinyalir dapat menyebabkan lebih banyak kerusakan secara keseluruhan daripada tidak menunjukkan apa-apa.
"Hal yang saya pelajari adalah jangan mencoba menekan emosi. Semua emosi valid dan penting. Emosi seperti semen yang menyatukan batu bata pikiran, dan gagasan bahwa Anda dapat menekannya dan menyingkirkannya adalah salah dan tidak membantu," ujar Burnett yang juga menulis buku Emotional Ignorance.