Ahad 30 Apr 2023 16:30 WIB

Seks Oral Jadi Faktor Utama dalam Epidemi Kanker Tenggorokan di AS

Angka kanker tenggorokan di AS meningkat.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Reiny Dwinanda
Pemeriksaan leher (Ilustrasi). AS mengalami peningkatan pesat pada kanker orofaringeal, sejenis kanker tenggorokan dalam dua dekade terakhir.
Foto:

Menurut American Cancer Society (ACS), kasus kanker orofaring yang terkait dengan HPV meningkat setiap tahun sebesar 1,3 persen pada wanita dan 2,8 persen pada pria antara tahun 2015 dan 2019. Ada beberapa orang yang terinfeksi HPV bisa sembuh dengan sendirinya, tetapi ada juga yang mengalami gejala parah.

photo
Vaksinasi HPV untuk anak SD. - (Republika)

Menurut Mehanna, ada sebagian kecil orang tidak dapat sembuh, kemungkinan karena cacat pada aspek tertentu dari sistem kekebalan mereka.

"Pada pasien tersebut, virus dapat bereplikasi terus menerus dan seiring waktu berintegrasi pada posisi acak ke dalam DNA inang, beberapa di antaranya dapat menyebabkan sel inang menjadi kanker," ujar dia.

CDC mencatat biasanya dibutuhkan waktu bertahun-tahun setelah terinfeksi HPV untuk berkembang menjadi kanker. Badan kesehatan juga menyatakan tidak jelas apakah memiliki HPV saja sudah cukup untuk menyebabkan kanker orofaringeal atau jika faktor lain seperti merokok atau mengunyah tembakau yang berinteraksi dengan HPV dapat menyebabkan kanker.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement