AMEERALIFE.COM, JAKARTA -- Telur termasuk protein baik dengan kandungan lemak tak jenuh tunggal yang sangat tinggi. Telur juga mengandung kolin penambah otak, serta lutein dan zeaxanthin yang merupakan dua antioksidan yang dikenal untuk mendukung kesehatan mata.
Beberapa penelitian menunjukkan, orang yang mengonsumsi telur cenderung mendapat asupan sehat dengan berbagai nutrisi penting seperti serat, vitamin, dan mineral. Namun hati-hati, mengonsumsi telur terlalu banyak dapat menimbulkan beberapa risiko bagi sebagian orang, terutama mereka yang memiliki kondisi kesehatan tertentu.
Secara khusus, orang yang berisiko penyakit kardiovaskular atau diabetes mungkin perlu membatasi konsumsi telur. The American Heart Association menyarankan Anda untuk membatasi satu hingga dua telur per hari.
Banyak orang memilih makan telur lebih dari porsi tersebut dalam sehari. Apa akibatnya bagi tubuh jika makan terlu terlalu banyak?
Berikut lima kemungkinan efek sampingnya seperti dikutip dari laman Eat This Not That, Senin (8/5/2023):
1. Terlalu banyak kolesterol
Masih banyak perdebatan mengenai telur dapat meningkatkan kolesterol. Telur mengandung kolesterol dalam jumlah tinggi sekitar 190 miligram yang merupakan lebih dari 60 persen dari 300 miligram yang sebelumnya direkomendasikan sebagai batas harian oleh Pedoman Diet untuk Orang Amerika. Mulai 2015, pedoman tersebut tidak lagi merekomendasikan batas tertentu, hanya menyatakan bahwa konsumsi kolesterol harus "serendah mungkin”.
2. Meningkatkan risiko penyakit jantung
Kebanyakan ahli setuju bahwa satu butir telur per hari tidak meningkatkan risiko penyakit jantung. Faktanya, sebuah penelitian besar pada setengah juta orang dewasa Cina mengungkapkan, satu butir telur per hari benar-benar menurunkan kemungkinan terkena penyakit kardiovaskular.
Di sisi lain, tiga atau empat telur setiap pagi bisa memberikan hasil yang berbeda. Studi 2019 mengaitkan makan lebih dari 300 miligram kolesterol per hari dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular (CVD) 17 persen dan risiko kematian 18 persen lebih tinggi.
3. Penambahan berat badan
Untuk kesehatan dan berat badan yang optimal, tambahan bahan makanan sehat lainnya seperti bayam segar, paprika, atau irisan tomat. Anda juga bisa bereksperimen lewat telur yang dimasak dengan lemak yang menyehatkan jantung seperti alpukat atau minyak zaitun.
4. Meningkatkan risiko diabetes
Makan telur dalam jumlah banyak juga dapat meningkatkan risiko kondisi kronis lainnya. Dalam sebuah studi pada 2009 di jurnal Diabetes Care, orang yang makan lebih dari tujuh telur per pekan memiliki risiko lebih tinggi terkena diabetes tipe 2 dibandingkan mereka yang makan lebih sedikit telur. Penelitian menemukan, makan telur benar-benar dapat meningkatkan kontrol gula darah dan sensitivitas insulin pada orang dengan pradiabetes dan tipe 2, dan American Diabetes Association merekomendasikan telur sebagai sumber protein.
5. Sarana mengonsumsi makanan tidak sehat
Banyak orang menggoreng telur dengan mentega atau menyajikannya bersama daging olahan tinggi lemak. Dengan cara ini, telur bisa membuat Anda mengonsumsi lemak jenuh, natrium, dan kalori berlebih tanpa disadari. Hal ini dapat menyebabkan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular.