SABA juga punya kelemahan atau efek samping, seperti berdebar-debar dan tangan gemetar. Itu merupakan keluhan yang paling sering dilaporkan pasien ketika menggunakan SABA antara tiga sampai lima canister.
Penggunaan seperti itu artinya asma sudah tidak terkontrol dengan SABA karena hanya mengatasi bronkus, tetapi tidak dengan inflamasinya. SABA sebenarnya hanya untuk mengatasi serangan dan setelahnya harus dikontrol dengan obat-obatan jenis LABA.
SABA menjadi pertolongan pertama terhadap serangan asma. Tatalaksana terbaru GINA menyatakan inhaler dengan ICS lebih disarankan.
Memakai pengontrol dapat lebih meningkatkan kualitas hidup pengidap asma. Asma merupakan penyakit inflamasi kronis yang membuat saluran napas penderitanya menyempit karena radang terjadi secara terus-menerus atau berlangsung lama.