Anak juga harus memiliki kemampuan memilih pergaulan sehingga aman dari pergaulan yang beresiko tinggi. Tidak lupa, kemampuan bertanggung jawab pada dirinya, sehingga tanpa diawasi pun, anak mampu menyelesaikan tugas kuliahnya dan mampu menjalani pergaulannya dengan tanggung jawab.
Lia juga menyarankan anak yang akan kos atau tinggal di asrama sebaiknya memiliki adversity quotient yang cukup. Kemampuan ini diperlukan anak agar sanggup menghadapi kesulitan dalam kehidupannya.
Tak hanya itu, memiliki emotional quotient yang cukup juga diperlukan. Ini berguna bagi anak dalam kehidupannya sehari hari, seperti bersosialisasi dan menyelesaikan pendidikan tepat waktu walaupun banyak rintangan yang mengganggu emosinya.
Lia menyebut anak juga sebaiknya sudah cukup diberi pendidikan seksual sehingga anak paham apa yang harus dijaganya, apa yang menjadi konsekuensi perbuatannya, dan apa yang harus dilakukannya jika dalam kondisi bahaya.