Hal yang sering membuat Zaskia prihatin ialah ketika anaknya tersebut harus absen sekolah saat kambuh. Saat libur panjang, anaknya tampak sehat, mulai diperbolehkan makanan yang biasanya tidak diizinkan dan sang anak terlihat kuat.
"Tapi pas sekolah dua hari, dia setop, 'Bia aku sesak', jadi aku kebingungan," kata perempuan disapa Bia oleh keluarganya tersebut.
Zaskia ingin terus dapat belajar tentang asma dan cara penanganannya. Perempuan 35 tahun itu tidak hanya ingin dapat obat pelega yang mengatasi dengan cepat, tetapi juga pengobatan tepat yang dapat membuat asma anaknya lebih terkontrol untuk jangka panjang.
Saat ini, menurut Zaskia, kondisi anak-anaknya relatif stabil. Mereka sudah menjalani pemeriksaan laboratorium sebagai panduan bagi Zaskia untuk meminimalisir pemicu asma sang anak.
Zaskia juga mengaku sempat ke Singapura untuk mencari pendapat pembanding. Namun, ia juga diberi tahu dokter di sana kalau pengobatan yang dijalani di Indonesia sudah tepat.
"Jadi aku percaya lanjut di dalam negeri pengobatan karena tadinya ingin second opinion saja," ungkap Zaskia.