AMEERALIFE.COM, JAKARTA -- Dewan Pengarah Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi Diena Haryana mengatakan perilaku bullying atau perundungan pada anak bisa berawal dari rumah.
"Bullying yang terjadi di rumah oleh ibu, bapak, atau oleh keduanya, dampaknya bisa beberapa macam," kata Diena dalam webinar bertajuk "Sigap Cegah Bullying pada Anak", Senin (22/5/2023).
Pertama, bisa membuat seorang anak merasa minder, atau disebut perilaku yang pasif, sulit berkomunikasi dengan orang lain, menganggap dirinya kecil, maupun memandang dirinya tidak mampu. Dampak kedua, bisa membuat anak berperilaku agresif.
"Dia di-bully orang tua, lalu ada kemarahan yang luar biasa dan itu menimbulkan kalau ada temannya yang menyinggung sedikit saja, dia akan meluapkan kemarahan yang ada dalam dirinya kepada temannya, adiknya," kata Diena.
Dampak ketiga, menyebabkan sikap pasif agresif pada anak. "Anak ini akan menerima terus di-bully sama orang. Sampai suatu saat dia tidak mampu menerima bullying itu, dia akan marah semarah-marahnya, amarahnya tidak terbendung. Pasif agresif ini juga bahaya," kata Founder Yayasan Sejiwa ini.
Dia menambahkan bullying dari orang tua, tidak berefek kepada orang tua, tapi kepada orang-orang di sekitar anak. Untuk itu, ia menekankan keluarga Indonesia harus memiliki mental yang sehat dalam mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan anak.
"Sehingga mau tidak mau, keluarga harus sehat mental. Karena orang tua yang melakukan bullying, jangan-jangan mereka orang-orang yang agresif karena dulu di-bully orang tuanya juga," kata Diena.