Prof Zubairi menyebut masih dibutuhkan bukti yang lebih kuat untuk memvalidasi dugaan insiden kanker payudara akibat minum dari botol plastik. Menurut Prof Zubairi, untuk level pembuktian tahap awal, bahannya sudah jelas, yaitu BPA. Kemudian di dalam laboratorium sel, dilakukan percobaan pada manusia.
"Yang pada manusia itu juga ada banyak tahapan, nah itu saya belum menemukan yang cukup kuat untuk bisa bilang bahwa menyebabkan kanker, jangan pakai minuman botol. Belum bisa sampai kesimpulan itu," ujarnya.
Jika suatu saat sampai pada kesimpulan itu, lanjut Prof Zubairi, maka perusahaan-perusahaan yang menggunakan botol plastik dalam produknya harus memikirkan bahan lain yang lebih aman.
"BPA ada disekitar kita, pasti. BPA ada dibotol plastik kemasan pasti, BPA ada kemungkinan menyebabkan kanker juga cukup bukti. Pasti menyebabkan kanker, nanti dulu, menurut saya belum cukup kuat buktinya," katanya.