Sebagai golongan silent killer, dr Toto mengakui bahwa kanker ovarium sulit dideteksi. Oleh karenanya, deteksi dini menjadi sangat penting.
Deteksi dini yang paling gampang adalah menggunakan USG. Pertama yang diperiksa ialah indung telur. Normalnya, ukurannya sekitar 3 cm, tetapi jika berubah menjadi 5 cm maka ada sesuatu yang tidak beres.
Kedua, pemeriksaan tumor marker, misalnya CA-125 (cancer antigen/125) atau penanda tumor terkait kanker ovarium. Normalnya, CA-125 angkanya kurang dari 30 – 35 U/mL. Jika kadar CA-125 di atas 35 U/mL, maka 70 persen kanker ovarium.
"Jadi ada nilainya, nilai positif. nilai negatifnya. Ya tentu yang lebih canggih lagi itu pemeriksaan mutasi gen, tapi nunggu pemerintah yang kasih kesempatan untuk periksa, soalnya mahal," ujar dr Toto.