Jumat 09 Jun 2023 15:42 WIB

Makanan yang Dihindari Pramugari Selama di Pesawat

Faktor seperti tekanan rendah dapat menyebabkan makanan memiliki rasa hambar.

Rep: Santi Sopia/ Red: Qommarria Rostanti
Minuman di pesawat (ilustrasi). Beberapa awak pesawat mengungkapkan jenis makanan yang dihindari selama penerbangan.
Foto: Pexels
Minuman di pesawat (ilustrasi). Beberapa awak pesawat mengungkapkan jenis makanan yang dihindari selama penerbangan.

AMEERALIFE.COM, JAKARTA -- Sering kali setiap pelancong memiliki preferensi makanan dan minuman berbeda ketika melakukan penerbangan. Tetapi jarang yang tahu bahwa awak pesawat juga punya pantangan tersendiri selama di pesawat.

Ada pula fakta unik mengenai makanan untuk penumpang yang dipesan dari katering misalnya, dan kemudian diangkut ke berbagai maskapai. Menurut seorang pramugari bernama Whytney yang telah bekerja dengan maskapai besar AS selama tujuh tahun, ada makanan yang biasanya dihindari di tengah penerbangan.

Baca Juga

“Biasanya, orang membawa kotak makan siang yang cukup besar dengan segala isinya, daging, yogurt, salad, buah-buahan, dan lainnya,” kata Whytney, yang meminta agar nama belakangnya dirahasiakan karena alasan privasi, seperti dikutip dari Huff Post, Rabu (7/6/2023).

Adapun beberapa makanan dan minuman yang biasanya dihindari awak pesawat adalah sebagai berikut:

1. Air (kopi dan teh)

Meskipun air kemasan tidak jadi masalah, air dari pipa biasa digunakan untuk menyeduh kopi dan teh di pesawat. Satu studi tahun 2019 memberi peringkat 11 maskapai besar dan 12 maskapai regional dalam hal kualitas air, karena melihat faktor-faktor seperti apakah ada bakteri E coli atau coliform. Meskipun tidak memerinci seberapa sering pipa dibersihkan di setiap operator, studi tersebut menemukan bahwa Alaska Airlines dan Allegiant Air menawarkan air yang paling aman. 

2. Steak dan Fillet

Beberapa pramugari menghindari makan steak dan fillet saat bekerja karena faktor cara menyiapkannya. “Ovennya sangat besar, dan hanya ada sedikit makanan yang dapat ditampung di dalamnya,” kata seorang pramugari Delta Air Lines bernama Dennis (samaran). Secara umum, hidangan seperti steak dan fillet harus dipanaskan dengan benar untuk menghindari risiko keracunan makanan.

3. Alkohol

Dehidrasi juga bisa menjadi masalah bagi penumpang yang mengonsumsi alkohol. Alkohol berdampak negatif pada tubuh saat berada di ketinggian. Whytney mengacu pada kondisi yang dikenal sebagai hipoksia, yang terkait dengan rendahnya kadar oksigen di jaringan tubuh.

“Tekanan barometrik di kabin pesawat lebih rendah dari biasanya,” kata dr Clare Morrison, seorang profesional medis di MedExpress.

4. Hidangan umum

Menurut sebuah studi Jerman yang ditugaskan maskapai penerbangan Lufthansa lebih dari satu dekade yang lalu, faktor-faktor seperti tekanan rendah dapat menyebabkan makanan tertentu memiliki rasa hambar di kalangan penumpang pesawat. Itulah sebabnya perusahaan katering penerbangan banyak memberi garam pada makanan mereka.

“Pasta dan sup biasanya tinggi natrium,” kata Whytney.

Ahli diet terdaftar di New Jersey dan salah satu pendiri Culina Health, Vanessa Risetto, mengatakan asupan yang mengandung terlalu tinggi natrium dapat memperburuk sakit kepala, terkait dehidrasi, sembelit, hingga kelelahan. Sebagai gantinya, bisa mencoba elektrolit atau air kelapa untuk membantu hidrasi dan makanan utuh seperti sayuran dan buah, atau protein tanpa lemak untuk membantu merasa lebih baik.

5. Cheese trays

Jika memesan keju nampan di pesawat dengan harapan mendapatkan pilihan yang lezat, kemungkinan besar Anda akan kecewa. Sebagian besar pilihan yang disajikan di udara adalah keju olahan yang tidak memerlukan pendinginan.

Secara umum, apa pun yang membutuhkan pendinginan mungkin tidak terlalu segar saat disajikan di pesawat. Tentu saja, semua makanan melalui proses regulasi yang ekstensif sebelum disajikan di pesawat. Tapi karena awak maskapai lebih berpengalaman dan juga punya pengetahuan, maka tidak ada salahnya mengikuti saran mereka. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement