Sementara itu, akun @hilal12610 mengatakan,"Pak saya minta tolong banget bikin peraturan tentang wisuda, karena wisuda untuk anak TK, SD, SMP kurang tepat. Saya mewakili emak" yang mana biaya sewa gedungnya untuk anak SD 700 rb anak SMA 1 jt.
Belum lagi harus bayar buket yang harganya 80-100 rb, belum lagi sewa kebaya atau beli kebaya yang seharga 150 rb, gak sampe disitu harus beli heels yang harganya 100 rb, dan terakhir makeup di salon bisa keluar 150 rb kalau makeup dirumah harus beli barangnya minimal 100 rb keluar.
Coba kalau ditotal 700+80+150+100+150=1,2 JT aja keluar pak untuk wisuda doang, yang mana yang tersebut seharusnya bisa dipakai untuk biaya sekolah yang baru buat beli seragam, buat beli alat tulis, dan biaya sekolah lainnya. Mohon pak kebijakannya."
Akun @syaridacupid juga memberikan komentar menolak wisuda. "Assalamualaikum.. Tolong kebijakan pak menteri tentang pengenalan Wisuda TK/PAUD. SD. SMP. SMA/SMK. yang biayanya bukan murah dan wajib dibayar. Sehingga memberatkan orangtua murid. Belum orangtua punya anak 2 atau 3 anak yg wisuda sekolah biaya lagi. Tolong kebijakannya pak. Jangan wisuda ini membuat orangtua terlihat hutang dan terancam anak putus sekolah."
Akun Fitri juga memberikan komentar mengenai wisuda. "Tolong hapuskan / beri himbauan untuk komite sekolah2 SD-SMA supaya tidak ada lagi acara wisuda2 saat ketulusan. Jika memang mau diadakan acara wisuda, beban kan biaya pada pihak sekolahan. Jangan ke wali murid. Banyak anggaran yg harus dikeluarkan walh murid setelah anak2 mereka lulus ke jenjang pendidikan selanjutnya. Mohon suara rakyat ini didengar dan dipertimbangkan."
Meski begitu, ada pula yang mengomentari mengenai postingan Nadiem Makarim. Akun Pratfer mengatakan,"Kurikulum SD kelas 1 aja udah setempat, bayangkan anak yg masih struggling dg calistung, ya bakal ketinggalan jauh, idealnya kebijakan bapak diatas diiringi juga dg kurikulum review."