Selain didasari dari faktor genetik yang kuat, psoriasis merupakan penyakit autoimun. Pada umumnya, jika ada penyakit dari virus atau bakteri, tubuh secara otomatis melawannya. Lain halnya jika sistem imun yang bermasalah.
"Kalau psoriasis, dikiranya kulit adalah benda asing atau bakteri atau virus. Jadi baru tiga atau empat hari kulit sudah rusak. Yang harusnya 28 hari menjadi empat hari, padahal kulit belum bentuk sempurna. Akhirnya, keseringan dibuang menjadi tebal, penuh sisik, berbeda dengan kulit normal," jelas Grace.
Psoriasis juga bukan disebabkan oleh virus dan bakteri. Kondisi ini sama sekali tidak menular. Gejala psoriasis sebenarnya ada berbagai macam, tetapi yang paling banyak adalah psoriasis vulgaris.
Ini terlihat dengan bercak merah meradang dan tebal yang biasanya ada di daerah luar tubuh, seperti siku, lutut, dan tengkuk. Selain itu, ada ada psoriasis inversa yang terjadi di lipatan leher dan siku. Kemudian ada psoriasis butata, berupa bintik merah kecil yang biasanya ada di badan, perut, dan punggung.
"Psoriasis memang tidak bisa sembuh 100 persen, tetapi ini bisa dikontrol dan diobati," kata dia.