Rabu 21 Jun 2023 00:59 WIB

Eropa Batasi Puberty Blocker untuk Anak Disforia Gender, AS Kok Malah Sebaliknya?

Puberty blocker merupakan obat yang dapat menghambat pubertas pada anak-anak.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Reiny Dwinanda
Simbol LGBT (ilustrasi). Anak-anak dan remaja Amerika Serikat yang merasa mengalami disforia gender kerap mendapat obat penghambat pubertas.
Foto: MgRol112
Simbol LGBT (ilustrasi). Anak-anak dan remaja Amerika Serikat yang merasa mengalami disforia gender kerap mendapat obat penghambat pubertas.

AMEERALIFE.COM, JAKARTA -- Beberapa negara di Eropa mulai menghalangi pemberian penghambat pubertas (puberty blocker) kepada anak-anak. Tindakan ini bertolak belakang dengan Amerika Serikat (AS) yang terus mempertahankan pemberian obat penekan produksi hormon seks itu.

Bulan ini, Layanan Kesehatan Nasional Inggris (NHS) telah membatasi penggunaan penghambat pubertas untuk kepentingan penelitian klinis karena banyak hal yang tidak diketahui mengenai terapi hormon tersebut. Obat tersebut juga tidak direkomendasikan untuk diberikan secara rutin kepada anak-anak dan remaja transgender.

Baca Juga

"Sekarang, kami akan melakukan pengujian yang ditargetkan kepada stakeholder berdasarkan aturan klinis yang sementara ini melarang pemberian puberty blocker secara rutin untuk anak-anak dan remaja yang merasa mengalami ketidaksesuaian/disforia gender di luar lingkup penelitian," kata NHS dalam situs webnya.

Menurut laporan Wall Street Journal, komunitas medis AS menyebut AS berbeda dengan antara negara Barat lain dalam cara institusi medis memperlakukan anak-anak yang menderita tekanan atas identitas gender. Delegasi pada pertemuan tahunan American Medical Association belum lama ini mendukung resolusi baru perawatan, seperti penghambat pubertas.

Sementara itu, Kanada, Australia, dan Spanyol masih mengizinkan puberty blocker. Namun, beberapa negara lainnya sudah memperingatkan bahayanya.

Presiden Masyarakat Psikoanalitik Italia (SPI) menulis surat kepada Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni pada bulan Januari tentang kekhawatiran serius atas penggunaan penghambat pubertas. Di saat yang sama, anggota parlemen Partai Republik AS berulang kali mengutip studi Eropa selama sidang kongres, termasuk Perwakilan Republik Texas Dan Crenshaw.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement