Rabu 21 Jun 2023 00:59 WIB

Eropa Batasi Puberty Blocker untuk Anak Disforia Gender, AS Kok Malah Sebaliknya?

Puberty blocker merupakan obat yang dapat menghambat pubertas pada anak-anak.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Reiny Dwinanda
Simbol LGBT (ilustrasi). Anak-anak dan remaja Amerika Serikat yang merasa mengalami disforia gender kerap mendapat obat penghambat pubertas.
Foto:

Crenshaw menuntut jawaban dari asisten profesor Fakultas Kedokteran Yale, Meredithe McNamara, selaku saksi dari pihak Partai Demokrat, mengenai studi yang mendukung perawatan penghalang pubertas untuk anak di bawah umur. McNamara nyatanya tak mampu menyodorkan bukti penguat.

Crenshaw menyoroti terapi pemberian puberty blocker yang dapat mengubah fisik secara permanen. Dia menanyakan etika dan basis bukti ilmiah dari terapi tersebut.

"Anda tidak memberi tahu saya studi apa pun jadi jangan sebut-sebut standar perawatan. Kasih contoh satu studi pendukung," kata Crenshaw, dilansir Fox News, Selasa (20/6/2023).

McNamara menyebut bahwa itu merupakan standar perawatan bagi anak transgender. Setelah soal-jawab berkali-kali dengan Crenshaw, McNamara tidak juga bisa menyodorkan bukti ilmiah penguat argumentasinya.

"Tapi itu bukan jurnal, itu bukan studi. Itu bukan organisasi. Itu bukan institusi. Anda hanya mengatakan kata-kata. Sebutkan satu studi," ucap Crenshaw.

Beberapa negara bagian telah memberlakukan undang-undang yang melarang penggunaan penghalang pubertas untuk anak di bawah umur. Seorang hakim di Indiana belum lama ini memblokir undang-undang yang melarang penghalang pubertas dan perawatan hormon untuk anak-anak dan itu mulai berlaku pada 1 Juli.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement