"Saya suka pengasuhannya, semakin anak-anak mendapat apresiasi apa yang menurut mereka sudah menjadi yang terbaik yang dapat mereka lakukan, semakin mereka akan tumbuh ke titik yang mungkin tidak Anda duga. Stimulus memberi hadiah setelah prosesnya membuat Anda antusias," tulis akun @batjaan***.
"Rangking hanyalah angka, salut banget sama orang tua yang nggak permasalahin rangking yang penting nilai anaknya bagus walaupun pas-pasan," tulis akun @nyamu***.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menekankan bahwa setiap anak itu unik dan istimewa. Karena itu, setiap anak tidak bisa disamakan satu dengan yang lain.
Meskipun anak memiliki nilai akademis yang biasa, tetapi mungkin bakatnya ada di bidang lain. Anak yang nilai akademisnya jelek belum tentu masa depannya gagal.
Melalui program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK), pemerintah berupaya mengubah pola pikir yang keliru selama ini tentang pendidikan, terlebih lagi pendidikan dasar. Dalam upaya menumbuhkan karakter siswa, sekolah perlu membuka diri dengan lingkungan sekitarnya dan menjadikannya sumber belajar bagi siswa.
Sumber belajar tidak harus selalu dari buku, guru, dan laboratorium sekolah saja. Bisa juga dari lingkungan sekitar sekolah, seperti pasar, taman budaya, sanggar seni, tempat ibadah bisa dimanfaatkan sebagai sumber belajar, termasuk sumber daya manusianya, seperti tokoh agama, pegiat seni, dokter, bidan, pemadam kebakaran.