Berhubungan seksual saat haid juga dapat mengganggu berjalannya kesuburan dari suami dan istri. Prof Budi mengatakan, agar terhindar dari risiko tersebut, pasangan harus saling menjaga kebersihan.
Salah satunya dengan tidak berhubungan saat istri sedang haid. Sebab, melakukan hubungan badan saat haid dapat menularkan penyakit dengan cepat.
"Dengan ini, masyarakat agar dapat memilah atas informasi yang berada pada media sosial dan berusaha mencari tahu risiko-risiko dari konten yang tersaji di media sosial," ujar Prof Budi.
Terpisah, dokter spesialis obstetri dan ginekologi Ardiansjah Dara Sjahruddin menegaskan bahwa hubungan seksual saat menstruasi itu memiliki risiko besar karena bisa memunculkan penyakit. Perempuan rawan mengalami infeksi pada vagina, iritasi, penyakit radang panggul, bahkan kista endometriosis.
"Kista tersebut bisa saja mengganggu kesuburan dan menyebabkan sulit hamil," kata dr Ardiansjah dalam cicitan di akun Twitter-nya.
Dokter Ardiansjah menjelaskan, jika melakukan hubungan seksual dengan posisi misionaris (wanita berbaring telentang di kasur atau alas lainnya sementara pria tetap berada di atas), maka akan banyak darah yang masuk kembali ke rahim. Darah lalu berkumpul di rongga perut dan akhirnya menyebabkan kista.
"Mau disiasati dengan gaya doggy style atau berdiri pun tetap saja berisiko. Meski darah yang masuk enggak terlalu banyak, tapi kan malah berceceran," jelas dr Ardiansjah.