Hal ini terbukti dalam sebuah penelitian yang menemukan bahwa fokus pada manajemen stres dapat membantu mengurangi lemak perut tanpa defisit kalori. Diterbitkan dalam jurnal Current Obesity Reports pada 2018, studi ini menemukan hubungan antara obesitas dan stres, meskipun beberapa orang mungkin lebih sensitif terhadap efeknya daripada yang lain.
"Stres telah lama diduga terkait dengan obesitas (perut). Namun, ada perbedaan antarindividu dalam hubungan yang kompleks ini. Kami menyarankan bahwa tingkat kerja glukokortikoid sebagian menjelaskan perbedaan antar individu ini,” kata peneliti.
Studi tersebut menyimpulkan bahwa stres mungkin memainkan peran utama dalam pengembangan dan pemeliharaan obesitas pada individu yang memiliki paparan atau sensitivitas glukokortikoid yang meningkat. Wawasan ini dapat mengarah pada strategi pengobatan obesitas yang lebih efektif dan individual.
Memang sulit untuk mengetahui dengan pasti berapa banyak lemak visceral yang dimiliki seseorang tanpa pemeriksaan pencitraan. Namun, gambaran kasarnya dapat dilihat dengan mengukur lingkar perut, yakni untuk wanita, batas aman lingkar perut adalah 80 cm dan untuk pria 90 cm.