Jumat 07 Jul 2023 22:41 WIB

Seks Pranikah Semakin Lumrah, Guru Besar Sosiologi: Limbah Budaya Barat yang Permisif

Gen Y dan gen Z banyak yang telah mengabaikan nilai agama dan budaya, adat ketimuran.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Reiny Dwinanda
Pria dan wanita berpegangan tangan (ilustrasi). Ketika orang tua mengabaikan pendidikan agama anak-anaknya, mereka jadi tak paham hal-hal yang terlarang.
Foto:

Prof Baharun menyebut liberalisme masuk ke Indonesia untuk merusak nilai-nilai agama, sementara di negeri asalnya itu telah berhasil mendistorsi agama dan budaya. Ketika sudah tidak punya pegangan moralitas agama, orang-orang akan merasa biasa saja melakukan hal terlarang.

"Mereka tak punya rasa malu. Kata Nabi Muhammad SAW, 'Jika kamu tak punya rasa malu maka berbuatlah sesuka hatimu!'" kata Prof Baharun.

Fenomena "telanjang di depan umum" pun sulit dihindari. Namun, masih ada upaya yang bisa dilakukan orang tua dan guru, yakni membentengi anak-anak dari pengaruh negatif.

Prof Baharun menyebut, budaya barat juga banyak yang bisa diambil hal positifnya, seperti Finlandia dengan pendidikan terbaik di dunia atau Swis dengan keamanan terbaik di dunia. Ia juga menyarankan, jika di sekolah umum sudah tidak ada pendidikan agama, maka di rumah harus secara intensif diajarkan pendidikan agama. Juga bisa diberikan materi tentang arti pernikahan dan ancaman perzinahan.

"Di materi fikih itu ada bab pernikahan dan juga sub-bab haid, dijelaskan tidak secara vulgar," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement