Prof Baharun menyebut liberalisme masuk ke Indonesia untuk merusak nilai-nilai agama, sementara di negeri asalnya itu telah berhasil mendistorsi agama dan budaya. Ketika sudah tidak punya pegangan moralitas agama, orang-orang akan merasa biasa saja melakukan hal terlarang.
"Mereka tak punya rasa malu. Kata Nabi Muhammad SAW, 'Jika kamu tak punya rasa malu maka berbuatlah sesuka hatimu!'" kata Prof Baharun.
Fenomena "telanjang di depan umum" pun sulit dihindari. Namun, masih ada upaya yang bisa dilakukan orang tua dan guru, yakni membentengi anak-anak dari pengaruh negatif.
Prof Baharun menyebut, budaya barat juga banyak yang bisa diambil hal positifnya, seperti Finlandia dengan pendidikan terbaik di dunia atau Swis dengan keamanan terbaik di dunia. Ia juga menyarankan, jika di sekolah umum sudah tidak ada pendidikan agama, maka di rumah harus secara intensif diajarkan pendidikan agama. Juga bisa diberikan materi tentang arti pernikahan dan ancaman perzinahan.
"Di materi fikih itu ada bab pernikahan dan juga sub-bab haid, dijelaskan tidak secara vulgar," kata dia.