Tidak adanya tidakseimbangan supply dan demand tenaga kerja juga membuat masalah ini semakin lebar. Menurut Indra, setiap tahunnnya ada 1,5 juta lulusan vokasi SMK dan 1,1 juta lulusan perguruan tinggi, termasuk perguruan tinggi vokasi. Artinya, setiap tahun ada sekitar 2,6 juta pencari kerja baru.
Sementara itu, menurut data bank dunia 2019, Indonesia hanya mampu menghasilkan sekitar 1,8 juta pekerjaan baru setiap tahunnya. Dan, tampaknya, pandemi Covid-19 makin menghambat pertumbuhan lapangan kerja di Indonesia.
"Jadi kalau bicara soal vokasi itu jangan hanya bicara supply, tapi demand juga, harus disiapin nanti kerja di mana. Bagaimana pemerintah menstimulasi mereka agar punya pekerjaan, ada perusahaan yang bisa menampung mereka," kata Indra.