Rabu 26 Jul 2023 11:07 WIB

Aksi tak Bermoral The 1975 di Malaysia, Konser Coldplay Bakal Kena Imbas?

Coldplay identik dengan salah satu musisi yang membela komunitas LGBT.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Qommarria Rostanti
Band Coldplay. Imbas dari ciuman gay yang dilakukan The 1975, rencana konser Coldplay di Indonesia dinilai bisa menjadi sorotan ketat.
Foto:

“Saya rasa, mungkin di satu atau dua pekan menjelang November Coldplay akan konser, isu ini akan digoreng (diungkit) lagi. Dan mudah-mudahan tidak berakibat fatal ya. Saya pikir band ini lebih moderat, tidak se-norak The 1975,” ujar Wendi.

Coldplay merupakan band yang kerap memperhatikan budaya di jazirah Arab, bahkan tegas mendukung Palestina. Ia pernah merilis sebuah album berbahasa Arab, membuat lirik terinspirasi dari penyair asal Iran, serta bercerita tentang seorang gadis Suriah.

Seperti diberitakan sebelumnya, band The 1975 mengacaukan penyelanggaraan Good Vibes Festival dengan aksi ciuman gay antara sang vokalis Matty Healy dan pemain bas Ross MacDonald. Mereka juga mengkritik Pemerintah Malaysia karena Undang-Undang (UU) anti-LGBTQ di negara tersebut. Tak hanya sampai di situ, Healy juga menghancurkan drone milik penyelenggara Good Vibes Festival.

“Saya tidak melihat pentingnya mengundang The 1975 ke suatu negara dan kemudian memberi tahu kami dengan siapa kami dapat berhubungan seks,” kata Healy di atas panggung sebelum berciuman.

"Saya minta maaf jika itu menyinggung Anda, tetapi pemerintah Anda adalah sekelompok orang bodoh dan saya tidak peduli lagi,” kata dia.

Undang-undang Malaysia melarang aktivitas seksual di antara sesama jenis. Tak lama setelah membawakan lagu ketujuh, The 1975 mengumumkan bahwa mereka dilarang dari Malaysia dan harus pergi. Keesokan harinya, menteri komunikasi Malaysia telah memerintahkan agar sisa festival dibatalkan. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement