AMEERALIFE.COM, JAKARTA -- Seorang ibu asal Georgia, Amerika Serikat, mendapat diskriminasi dari sebuah waterpark. Sang ibu menerima diskriminasi karena menyusui bayinya saat berada di dalam area kolam renang.
Insiden ini terjadi saat ibu bernama Tiffany Francis membawa bayinya yang berusia 11 bulan ke Rigby's Water World di Warner Robins. Saat mendekati jam tidur bayinya, Francis segera membawa sang bayi ke area Lazy River.
"Dia menyukai sensasi gerakan sebelum tidur. Dia tidur dengan baik di dalam mobil atau ayunan, jadi dia juga akan tidur dengan baik di Lazy River," kata Francis, dikutip dari FoxNews pada Kamis (27/7/2023).
Seperti kebanyakan ibu lain, Francis terbiasa menyusui sambil menimang bayinya yang akan tertidur. Francis mengatakan hal ini kerap dia lakukan di Lazy River setiap kali berkunjung ke Rigby's Water World bersama bayinya.
Namun, tak lama setelahnya, Francis dihampiri oleh seorang penjaga kolam renang. Penjaga tersebut meminta Francis berhenti menyusui bayinya di dalam area Lazy River.
"Saya sedikit tertawa karena saya pikir dia hanya melontarkan candaan yang buruk," ujar Francis.
Ternyata, penjaga kolam renang tersebut serius dengan perkataannya. Petugas lain juga datang menghampiri Francis dan menjelaskan bahwa menyusui di dalam area kolam renang merupakan hal yang dilarang.
Francis yang keheranan bertanya mengenai aturan tertulis mengenai larangan tersebut. Sang petugas mengeklaim bahwa larangan tertulis mengenai aktivitas menyusui di area kolam renang telah dipajang di depan wahana kolam renang.
Tak ingin memperpanjang masalah, Francis lalu keluar dari Lazy River bersama bayinya. Namun, Francis merasa cukup terpukul saat dia membaca aturan tertulis yang dipajang oleh pihak pengelola. Alasannya, aturan tertulis tersebut sama sekali tak membahas soal larangan menyusui di dalam area kolam renang.
Mengetahui hal ini, Francis mencoba bicara dengan pihak manajer. Namun, manajer tersebut hanya menyatakan bahwa makanan dan minuman tidak boleh dibawa ke dalam air.
"Saya kemudian bertanya, 'Jadi payudara saya tak boleh masuk ke air (karena mengandung ASI yang menjadi makanan bayinya)?'," ujar Francis.
Francis mengatakan, kolam renang sering kali terkontaminasi oleh berbagai cairan tubuh yang kotor seperti urine. Oleh karena itu, Francis tak bisa memahami alasan para pegawai waterpark melarang dia menyusui bayinya di kolam renang.
"Ketika saya menyusui bayi saya, payudara saya ada di atas air, dan ASI saya hanya masuk ke dalam mulut bayi saya," tutur Francis.
Setelah menggali lebih dalam, Francis menyadari bahwa diskriminasi yang dia terima bukan karena dia memberi makan bayinya di area kolam renang. Diskriminasi tersebut dia terima karena aktivitas menyusui yang dia lakukan membuat pengunjung lain merasa tidak nyaman.
"Saya pergi sambil menangis karena mereka melarang saya menyusui bayi saya," ucap Francis.
Banyak pihak menilai pihak waterpark telah melanggar hak Francis sebagai ibu untuk memberikan ASI kepada bayinya. Padahal, hak ibu untuk menyusui telah dijamin dalam peraturan daerah Georgia.
"Menyusui bayi merupakan tindakan penting dan mendasar dalam pengasuhan, yang perlu didorong demi kebaikan ibu dan kesehatan anak. Seorang ibu boleh menyusui bayi mereka di mana saja," jelas aturan tersebut.
General Manager Rigby's Water World, Steve Brown, tak menampik bahwa pihak mereka meminta Francis untuk berhenti menyusui bayinya di dalam kolam renang. Namun, Brown juga mengakui kesalahannya karena tak mengetahui adanya aturan yang menjamin hak ibu untuk menyusui bayi mereka.
"Sebagai operator waterpark, saya tak mengetahui setiap hukum yang tertuang dalam buku. Saat saya mengetahui aturan tersebut, saya menyadari bahwa kami telah melakukan kekeliruan," kata Brown.