AMEERALIFE.COM, JAKARTA -- Banyak orang tua beranggapan kesalahan adalah sesuatu yang harus dihindari anak. Lantas, hal itu tanpa disadari diterapkan orang tua dalam pola pengasuhan. Padahal, tidak selalu demikian. Kesalahan justru dapat membuat otak belajar dan berkembang.
Psikolog klinis senior Ratih Ibrahim menyampaikan bahwa membiarkan anak-anak belajar dari kesalahan merupakan hal yang penting. Itu berkaitan dengan membangun growth mindset pada anak, yakni pola pikir yang meyakini bahwa kemampuan dan bakat individu bisa terus dikembangkan.
"Growth mindset adalah fondasi dari seluruh proses belajar anak. Berperan penting dalam mengembangkan ketertarikan dalam berbagai bidang, membuay daya resiliensi anak meningkat," kata Ratih saat menjadi pembicara dalam webinar "Bicara Gizi" besutan Danone Specialized Nutrition Indonesia dan Parentalk, Rabu (26/7/2023).
Ketua II Pengurus Pusat Ikatan Psikolog Klinis Indonesia itu menyoroti bahwa dengan growth mindset, anak didorong belajar dari kritik, siap menghadapi tantangan, serta terus berusaha dan pantang menyerah. Anak pun akan mampu belajar dari kegagalan dan kesalahan.
Supaya anak memiliki pola pikir demikian, alih-alih fixed mindset, orang tua perlu menanamkannya sejak dini. Ratih menyarankan orang tua mengajarkan kosa kata yang membangun. Jika anak mulai mengeluh "tidak bisa", "susah banget", atau "tidak mengerti", orang tua perlu menggantinya dengan "belum bisa", "aku bisa belajar", serta "ini sulit, tapi aku akan terus berusaha".