AMEERALIFE.COM, JAKARTA -- Pembuat film dokumenter Sinead O'Connor, Kathyrn Ferguson, menyatakan kesedihannya yang mendalam atas meninggalnya penyanyi yang terkenal dengan lagu "Nothing Compares 2 U" itu. Ferguson yang merupakan pembuat film asal Irlandia Utara membela diri dari kecaman karena memutuskan untuk menayangkan karyanya selang beberapa hari setelah O'Connor berpulang.
Dokumenter berjudul Nothing Compares itu menceritakan kehidupan masa kecil O'Connor yang keras dan betapa ia meraih ketenaran dengan cara menyakitkan. Film dokumenter tersebut ditayangkan perdana di Sky pada Sabtu (29/7/2023) lalu, tepatnya tiga hari setelah bintang tersebut ditemukan meninggal di kediamannya di London, Inggris.
Ferguson berkeras bahwa dia akan mendapat reaksi positif lewat film itu meskipun ada reaksi keras juga yang menyoroti masa lalu O'Connor yang menyakitkan. Itu termasuk pemukulan oleh ibunya saat O'Connor masih bocah, hubungan traumatis dengan ibunya, serta keguguran yang diakui O'Connor karena mendapat tekanan oleh bos label rekaman.
"Reaksi terhadap film dan cinta untuk Sinead sangat jelas. Nothing Compares adalah surat cinta untuk Sinead. Dia sangat berarti bagi saya," ucap Ferguson, dikutip dari Aceshowbiz, Senin (31/7/2023).
Ferguson telah memperjuangkan film yang ditayangkan itu dalam utas Twitter yang panjang pada malam penayangannya. "Sejak lama, kami telah dijadwalkan untuk merilis Nothing Compares hari ini di Sky / Now dan setelah banyak pertimbangan, kami akan melakukannya," kata dia mengawali utas itu.
Ferguson merasa bahwa keputusan untuk memutarnya pada akhir pekan lalu adalah hal yang tepat untuk dilakukan. Ia ingin semua orang dapat melihat O'Connor dalam segala kemuliaannya dan mendengar dia mengisahkan sisi kehidupannya.
"Pilihan yang jarang Sinead dapatkan dari beberapa pihak atau media, mereka yang menghabiskan begitu banyak waktu untuk mereduksi semua yang Sinead katakan. Dia sangat berarti bagi saya dan saya tahu dia melakukannya untuk banyak dari kita," kata Ferguson.
"Tonton filmnya, rasakan amarahnya, menangislah, dan mari kita ingat wanita itu karena caranya yang ekstrem dan ajaib dan semua yang telah dia lakukan untuk kita. Saya tidak pernah sebangga ini menjadi seorang wanita Irlandia," ucap Ferguson.