Kamis 03 Aug 2023 16:00 WIB

Ilustrasi Transgender di Mobil Kafe Costa Coffee Milik Coca-Cola Berujung Seruan Boikot

Costa Coffee pajang gambar transgender dengan bekas luka mastektomi ganda.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Reiny Dwinanda
Salah satu kedai Costa Coffee. Gambar ilustrasi
Foto:

Malah Dibandingkan dengan Operasi Pembesaran/Pengecilan Payudara

Helen Webberley, pendiri GenderGP, layanan online berbasis di Inggris yang menghubungkan orang-orang transgender dengan perawatan ganti kelamin, menulis di X bahwa operasi ganti kelamin tidak membahayakan melainkan menyelamatkan nyawa. Dia pun menyatakan dukungannya kepada Costa Coffee.

"Saya tahu di mana saya akan berhenti untuk secangkir teh pagi besok pagi," ujarnya.

Webberley, seorang dokter umum di Inggris yang berspesialisasi dalam perawatan ganti kelamin, mengatakan fokus pada operasi pengangkatan payudara untuk orang trans adalah munafik. Ia membandingkannya dengan operasi pembesaran dan pengecilan payudara yang tidak dikritik dengan tingkat yang sama.

"Saat Anda berbicara dengan pria trans yang akhirnya menjalani operasi. Mereka jauh lebih bahagia, jauh lebih percaya diri, jauh lebih berani untuk keluar di dunia," katanya.

Seruan untuk memboikot Costa Coffee adalah gejala dari era reaksi anti-LGBTQ terbuka. Hal tersebut telah memaksa beberapa perusahaan untuk memikirkan kembali dukungan luar mereka terhadap komunitas LGBTQ.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement